Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mencatat pendapatan sebesar Rp2,75 triliun di akhir tahun 2024, angka yang lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Namun, pencapaian ini masih belum memenuhi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditetapkan sebesar Rp3,3 triliun.
“Iya, uang yang masuk ke kas daerah di akhir tahun 2024 sebenarnya itu lebih besar ketimbang tahun 2023,” ujar Kepala Badan Pendapatan Kota Bekasi, Asep Gunawan, dikutip Selasa (7/1/2025).
Belum Ditopang Maksimal oleh BPHTB
Meski pendapatan meningkat, Asep Gunawan, yang akrab disapa Asgun, mengungkapkan bahwa salah satu sektor penyumbang utama PAD, yakni Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), belum memberikan kontribusi maksimal.
“Pemasukan ini memang belum ditopang secara maksimal dari peraihan BPHTB,” jelas Asgun.
Dari potensi BPHTB yang diperkirakan mencapai Rp898 miliar, Pemkot Bekasi hanya berhasil meraup Rp560 miliar. Hal ini disebabkan lesunya transaksi properti di wilayah tersebut.
“Sekarang ini kan enggak ada pasar properti yang besar, makanya kami baru bisa mencapai Rp560 miliar,” tambahnya.
Target Pendapatan Naik, Potensi Daerah Tidak Diimbangi
Asgun juga menjelaskan bahwa target PAD yang terus meningkat setiap tahunnya menjadi tantangan tersendiri. Meskipun pencapaian saat ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya, perbedaan antara target dan realisasi masih cukup signifikan.
“Kalau tahun 2024 terkesan rendah, karena target pendapatan terus naik dan itu tidak diimbangi potensi daerah yang ada,” ujar Asgun.
Pemkot Bekasi optimis untuk memaksimalkan potensi pendapatan di tahun mendatang, terutama dari sektor pajak daerah seperti BPHTB. Hal ini menjadi salah satu langkah strategis untuk meningkatkan penerimaan daerah guna mendukung berbagai program pembangunan dan pelayanan masyarakat.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.