Bekasi  

DLH Kota Bekasi Kawal Program Makan Bergizi Gratis dengan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Siswa SMPN 30 Kota Beksi jadi penerima manfaat program makan bergizi gratis.
Siswa SMPN 30 Kota Beksi jadi penerima manfaat program makan bergizi gratis.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi berperan aktif dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), terutama dalam aspek pengelolaan sampah organik dan non-organik.

Langkah ini sejalan dengan komitmen untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat sekaligus mendukung keberlanjutan program.

Pada pekan pertama pelaksanaan MBG, DLH telah berkoordinasi dengan pihak sekolah agar sisa makanan, seperti kulit buah, dikembalikan ke dapur sehat atau SPPG untuk diolah.

“Yang ada sisa kulit buah, jadi saya sarankan sisa kulit buah dijadikan ECO Enzym (cairan serbaguna),” jelas Dewi Astiyanti, Kabid Pengurangan Sampah dan Pengelolaan Limbah B3 DLH Kota Bekasi.

ECO Enzym yang dihasilkan dari pengolahan kulit buah dapat digunakan sebagai cairan pembersih untuk piring dan lantai.

Selain itu, DLH akan melibatkan komunitas yang bergerak di bidang ECO Enzym untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada sekolah, terutama sekolah Adiwiyata yang telah menerapkan budaya peduli lingkungan.

DLH juga berencana bekerja sama dengan dapur sehat untuk memastikan pengelolaan sampah organik berjalan optimal.

Beberapa alternatif pengolahan yang akan diterapkan pakan Maggot yang diolah dari sampah menjadi pakan larva maggot yang bermanfaat. Kompos Basah, mengolah sampah makanan menjadi pupuk organik yang berguna bagi pertanian dan penghijauan.

“Sampah organik tidak hanya dijadikan pakan maggot, bisa juga dijadikan kompos basah,” tambah Dewi.

Program MBG juga dirancang untuk mengurangi penggunaan wadah sekali pakai dengan menggunakan alat makan berbahan stainless steel.

“Dengan ini, tidak menambah lagi wadah sekali pakai yang terbuang,” kata Dewi, menegaskan keselarasan program dengan inisiatif Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk mengurangi sampah dari hulu.

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) tahun 2023, timbulan sampah di Kota Bekasi mencapai 1,7 ribu ton, dengan 65,20 persen di antaranya berupa sisa makanan.

Upaya DLH ini diharapkan dapat mengurangi beban sampah kota sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Dengan langkah-langkah ini, DLH Kota Bekasi optimistis program MBG tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga menjadi model dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *