Habib Ali bin Soleh Alatas: Pewaris Maulid Diba’ dan Teladan Akhlak dari Bekasi Tutup Usia

Habib Ali bin Soleh Alatas
Habib Ali bin Soleh Alatas

Di tengah hiruk-pikuk Kota Bekasi, lantunan Maulid Diba’ berlanggam Hadhrami mengalun merdu dari sebuah toko kaset di Jalan Kartini.

Suara emas itu milik Habib Ali bin Soleh Alatas, ulama kharismatik asal Bekasi yang mewarisi tradisi pembacaan maulid dari sang ayah, Habib Soleh Alatas, pendiri Majelis Taklim Ar-Ridwan.

Warisan Maulid Diba’ yang Tak Lekang Waktu

Habib Ali (73) telah menghafal ratusan bait Maulid Diba’ (karya Syekh Abdurrahman Ad-Diba’i) sejak kecil, belajar langsung dari ayahnya yang juga murid Habib Muhammad bin Muhsin Alatas—generasi pertama habaib di Bekasi.

Kepiawaiannya melantunkan maulid dengan irama khas Hadramaut membuatnya kerap diundang ke berbagai majelis, bahkan merilis 4 album kaset sejak 1993.

Pada tahun 1990, albumnya pertama kali mengudara di Radio Asyafi’iyyah, Jatiwaringin. Hingga di tahun 1993, rekaman perdana dengan Virgo Record, diikuti album ratib dan selawat.

Habib Ali berkontribusi besar mengajar maulid di majelis taklim se-Bekasi, termasuk pengajian rutin tiap malam Jumat di musala rumahnya.

Pendidikan Akhlak: “Ilmu Tanpa Akhlak Bagai Payung Tak Terbuka”

Habib Ali dikenal dengan tuturannya yang penuh hikmah, sering menyelipkan canda namun sarat makna. Ia mewarisi prinsip sang ayah:

“Orang berilmu belum tentu berakhlak, tapi yang berakhlak pasti berilmu. Derajatmu ditentukan oleh akhlak, bukan banyaknya ilmu.”

Dalam mendidik anak-anaknya, ia tak memaksa mereka meneruskan tradisi maulid. “Biarkan mereka memilih jalan sendiri, asal tetap di ridha Allah,” ujarnya kala itu.

Kebahagiaannya pun terpupuk ketika Abdullah, anak keempatnya yang pulang dari Hadramaut, ternyata mahir melantunkan Maulid Diba’ dan siap meneruskan estafet.

Kritik Pedas pada Pola Asuh Modern

Di majelisnya yang dihadiri ribuan jemaah, Habib Ali kerap menyoroti krisis akhlak generasi muda, yang ia anggap berawal dari pengasuhan oleh baby sitter, bukan ibu kandung.

“Anak berhak mendapat ASI 2 tahun. Menggantinya dengan susu sapi adalah kezaliman!” begitu kutipan Habib Ali.

Menurutnya pula, pendidikan yang sekadar mengejar ijazah, bukan keberkahan ilmu.

Ia menekankan dakwah bil hal (keteladanan nyata), seperti menjadi pelopor kegiatan sosial di lingkungannya dan menyediakan konsumsi untuk warga yang berjaga malam.

Legasi yang Tetap Hidup

Di usianya yang telah senja, Habib Ali tetap aktif mengajar dengan materi sederhana seputar akhlak keluarga. Baginya, “Baldatun thayyibah” (masyarakat sejahtera) dimulai dari rumah tangga yang sakinah.

“Rezeki terbaik adalah yang mencukupi. Rasa cukup itu sendiri adalah berkah.”

Fakta Singkat

Habib Ali bin Soleh Alatas
Habib Ali bin Soleh Alatas

Lahir: 1950, putra sulung Habib Soleh Alatas dan Syarifah Nur.

Karya: 4 album kaset maulid, ratib, dan selawat.

Pengajian: Rutin di Bekasi Kidul, Pengasinan, Kemayoran, dan Jatimakmur.

Habib Ali bin Soleh Alatas tutup usia pada Rabu, 2 April 2025, bertepatan dengan 3 Syawal 1446 Hijriah.

Jenazah almarhum disalatkan di Masjid Jami Al Akhyar, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, pada Kamis, 3 April 2025, pukul 10.00 WIB.

Catatan Redaksi: Kisah Habib Ali mengingatkan kita pada kekuatan tradisi lisan dan keteladanan akhlak—warisan yang kini kian langka di era digital.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *