Anggota Komisi III DPRD Kota Bekasi, Muhammad Kamil, menyoroti tantangan pengangguran yang diprediksi meningkat akibat urbanisasi pascalebaran. Menurutnya, arus kedatangan warga dari luar daerah ke Kota Bekasi tak bisa dihindari dan harus diantisipasi pemerintah dengan strategi yang matang.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Bekasi tercatat mencapai 7,9 persen, atau sekitar 104.170 jiwa dari total 2.039.296 penduduk.
“Pemerintah harus memiliki program yang dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan masyarakat, sehingga mereka bisa bersaing di pasar kerja,” ujar Kamil dalam keterangannya, Selasa (15/4/2025).
Inkubator Bisnis dan Kemitraan Perusahaan
Kamil mengusulkan dua strategi utama untuk mengatasi pengangguran, yakni pembentukan Inkubator Bisnis serta menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan-perusahaan di Kota Bekasi.
“Inkubator Bisnis dapat mendukung pengembangan UMKM lokal. Sementara kerja sama dengan perusahaan bertujuan untuk memperluas kesempatan kerja, terutama bagi warga yang memiliki KTP Kota Bekasi,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya mendorong agar Pemerintah Kota Bekasi lebih proaktif memanfaatkan berbagai program bantuan sosial yang ditujukan untuk pengangguran.
Target Penurunan Pengangguran
Kamil juga menegaskan bahwa Pemkot Bekasi harus menetapkan target penurunan angka pengangguran terbuka secara realistis dan terukur. Ia berharap angka TPT dapat ditekan dari 7,9 persen menjadi 4,5 persen pada tahun 2025.
“Penurunan TPT harus menjadi target bersama, dengan kolaborasi seluruh elemen, mulai dari pemerintah daerah, swasta, hingga masyarakat,” pungkasnya.
(Advertorial)
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.