Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Kota Bekasi, Eko Nugroho menyampaikan jika tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di Kota Bekasi telah mencapai angka 88,46 persen.
Menurutnya, jumlah ini menjadi lampu merah bagi fasilitas kesehatan di Kota Bekasi. Saat ini kondisi rumah sakit harus memisahkan mana saja pasien yang perlu menjalani perawatan dan menjalani isolasi mandiri di rumah.
“Di UGD akan diskrining untuk memisahkan mana gejala ringan yang bisa isolasi mandiri, mana yang butuh perawatan di RS,” kat eko dikutip gobekasi.id, Senin (28/6/2021).
Eko mengatakan, jumlah bed atau tempat tidur isolasi sudah ditambah 20 persen dari total 1.286 bed yang tersedia di fasilitas kesehatan. Namun, jumlah itu masih terus menerus terisi penuh.
“Jumlah itu sudah termasuk RSUD,” ujarnya.
Diketahui bahwa RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid sebelumnya telah menambah kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 sebanyak 400 bed. Kini Jumlah itu sudah terisi semua.
Sedangkan tenda darurat menyediakan 40 bed pasien dan IGD di lorong rumah sakit ada 15 bed. RSUD Kota Bekasi juga terus memutar cara pasien yang datang dapat terurai.
(AS)