Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Kepemudaan dan Olaharga merespon kendala dana hibah untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bekasi yang tak kunjung cair.
Dana hibah yang diperuntukan untuk pembinaan atlet melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 ini dianggap penting bagi KONI Kota Bekasi.
Keterlambatan pencairan dana hibah juga memicu urusan gizi para atlet – atlet Kota Bekasi. Apalagi dalam waktu dekat, sejumlah perwakilan atlet akan berlaga pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh – Sumatra Utara.
Kadsipora Kota Bekasi, Ahmad Zarkasih mengatakan keterlabatan disebabkan adanya perubahan surat keputusan penetapan penerimaan hibah tahun 2024.
“Adanya perubahan format SK (Surat Keputusan) hibah yang awalnya satu kesatuan dipisah menjadi satu persatu,” kata Ahmad Zarkasih kepada wartawan, Selasa (11/6/2024).
Namun saat ini, kata dia, sedang dilalukan proses penandatanganan surat keputusan oleh Pejabat (Pj) Wali Kota Bekasi.
“Saat ini lagi proses penandatanganan SK hibah oleh pak Pj Walikota, kemaren sudah dikonsultasikan dengan bagian hukum,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kabid Organisasi KONI Kota Bekasi, Ali Akbar SH. Pria asli Bekasi ini mengaku kerap mendapat keluhan dari sejumlah atlet.
Ali menegaskan, nyaris enam bulan para atlet sudah tak menerima gaji. Padahal pemenuhan kebutuhan tak terelakkan.
Sebagian untuk membayar cicilan, sebagian lagi mencukupi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan asupan ekstra makanan berkaitan kegiatannya sebagai atlet.
Jika terus dibiarkan, Ali khawatir para atlet akan kabur. Padahal para atlet telah mengharumkan nama Kota Bekasi baik di tingkat provinsi maupun nasional.
“Sampai sekarang saya gak ngerti keterlambatan pencairan problemnya dimana dan kenapa?. Karena semenjak sepuluh tahun mengurus olahraga, baru kali ini pencairan anggaran KONI lambat dan tidak jelas,” bebernya Senin (10/6/2024) sore.
Kondisi ini–Ali melanjutkan–otomatis sebuah kerugian bagi Kota Bekasi di tengah persiapan menjadi tuan rumah Porprov 2026 dan target 3 Besar dalam perhelatan tersebut.
Ia berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi segera bersikap dan memberikan solusi positif agar persoalan teratasi.