Petugas KPPS di Kota Bekasi yang meninggal pasca-pemilu terus bertambah. Hingga saat ini total sudah ada 5 petugas KPPS yang meninggal dunia.
Terakhir, petugas KPPS 042 Jatibening, Kota Bekasi, atas nama Abdul Rohim (40) meninggal dunia. Abdul diduga meninggal akibat kelelahan usai bertugas di KPPS.
“Iya kecapekan ,” ujar anak korban, Aditya (21) ditemui di kediamannya, Jalan Pangrango, RT 01/04, Jatibening, Pondok Gede, Kota Bekasi, Kamis (25/4/2019).
Aditya mengungkap, ayahnya belakangan sibuk mengikuti rapat petugas KPPS. Abdul pun pulang hingga larut malam.
Saat hari pencoblosan, Abdul merasakan sakit di bagian kaki. Abdul izin pulang lebih dulu saat itu.
“Pas hari H, bapak tuh kerja nggak sampaifull tuh, dari pagi sampai maghrib izin pulang sama ketua KPPS. Katanya izin kakinya udah lemas,” ujar Aditya.
Abdul juga merasa lemas di bagian badan. kondisi Abdul kian memburuk sehingga kemudian dilarikan ke rumah sakit.
“Keesokannya, pas Jumatnya itu kita bawa ke IGD RS Pondok Gede. Diagnosa dokter itu jantungnya lemah, pas masuk ICU itu dirujuk ke RSUD Cibitung,” ujar Aditya.
Pada saat itu kondisi kaki dan perut Abdul bengkak. Abdul dinyatakan meninggal pada Rabu (24/4/2019) pukul 15.30 WIB dan telah dimakamkan di pemakaman keluarga, Jatibening, Kota Bekasi.
Ketua KPU Kota Bekasi Nurul Sumarheni membenarkan bahwa Abdul anggota KPPS 126, Jatibening, Bekasi. KPU Kota Bekasi mengirimkan perwakilannya untuk melayat.
“Iya betul. Rencananya begitu (melayat), tapi ada rapat di provinsi. Ada anggota yang datang nanti,” kata Nurul lewat pesan singkat.
Dengan meninggalnya Abdul, total sudah ada 5 petugas KPPS di Kota Bekasi yang meninggal dunia akibat kelelahan saat bertugas selama pemilu. Sebelum Abdul, empat lainnya yakni ketua KPPS 81 Kranji Ahmad Salahudin (43), Ketua KPPS 31 Bojong Rawalumbu Fransiskus Asis Ismantara (53), anggota KPPS 126 Aren Jaya, Sudirjo (66), anggota KPPS 126 Jatirahayu, Sonny Sumarsono (73).