Ramadan tahun ini, diperkirakan Kota Bekasi jadi sasaran gelandangan dan pengemis (gepeng) untuk mengais rejeki.
Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bekasi mencatat ada 66.532 orang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di wilayah itu.
”Paling banyak gepeng dan pengemis berasal dari Subang dan Indramayu,” terang Sekretaris Dinsos Kota Bekasi Agus Harfa, Rabu (1/5/2019).
Agus juga mengatakan, para PMKS itu warga yang hidup di bawah garis kemiskinan, dan penyandang disabilitas.
Para gepeng memilih mengais rezeki ke Kota Bekasi karena berbatasan langsung dengan DKI Jakarta.
Agus juga mengatakan, para PMKS itu mengais rezeki di sejumlah jalan protokol seperti Jalan Ahmad Yani, Jalan Ir. Djuanda, Jalan Sudirman, Jalan Mayor Hasibuan, Jalan Cut Meutia dan Jalan Chairil Anwar.
Para gepeng dan pengemis itu biasanya beraksi pada malam hari.
”Makanya, kami intensifkan razia bersama Satpol PP,” kata Agus.
Untuk diketahui, jumlah PMKS di Kota Bekasi pada 2017 mencapai 70.030 orang. Jumlahnya naik dari 2016 yang mencapai 30.428 orang.
Sementara itu, Kasi Rehabilitasi Tuna Sosial pada Dinsos Kota Bekasi Edi Riyanto mengatakan, penertiban terhadap PMKS akan terus dilakukan saat Ramadan.
Hanya saja, razia tak membuat efek jera lantaran setelah tertangkap mereka kembali ke jalan-jalan.
Karena itu, setelah kena razia para PMKS asal luar daerah itu langsung dikembalikan ke daerahnya.
”Para PMKS yang terjaring razia langsung didata dan dikembali ke daerah asalnya. Tapi yah itu, mereka biasanya balik lagi,” tandasnya.