Tim Detasemen khusus (Densus) 88 Antiteror berhasil menggagalkan rencana bom bunuh diri yang di lakukan oleh terduga teroris bernama Adnan alias Gondrong.
Terduga teroris yang masih berusia 20 tahun itu dibekuk Densus di kediamannya Jalan Raya Papan Mas RT 07 RW 04, Kelurahan Setia Mekar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (16/10/2019) malam.
Adnan tinggal di rumah dua lantai berukuran empat kali lima meter itu bersama seorang istri yang juga telah dibawa oleh Densus 88.
Dirumah itu, Adnan sudah tinggal selama kurun waktu dua tahun. Mereka juga menjual ikan hias untuk menutupi aksinya merakit bom.
Indra (39) yang merupakan warga setempat kaget bukan kepalang jika tetangganya merupakan seorang jaringan terduga teroris.
Sejauh ini, Indra hanya mengetahui jika Adnan alias Gondrong hanya berprofesi sebagai penjual ikan.
“Enggak tahu ya kaget saya juga mas, enggak nyangka saja diam-diam ternyata mengerikan, masih muda lagi yah,” kata Indra, Kamis (17/10/2019).
Selama tinggal di Papan Mas, terduga Adanan terkenal dengan pribadi yang cuek dan jarang bergaul dengan warga setempat.
“Padahal setiap hari itu dirumah ya, enggak kemana-mana. Paling kalau saya lewat itu malam atau dini hari dia ada di luar, jagain toko ikannya,” ungkap dia.
Menurutnya, warga setempat sudah mencurigai aktivitas terduga Adnan lantaran toko ikannya mempunyai jadwal yang tak lazim.
“Ya orang jualan dari siang sampai tengah malam hampir pagi, itu kan enggak masuk akal saja,” ujar dia.
Sebelumnya diketahui, Densus 88 Antiteror kembali kembali membekuk seorang terduga teroris di Jalan Raya Papan Mas RT 07/04 Kelurahan Setia Mekar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Adnan alias Gondrong, pemuda 20 tahun ini diduga terlibat dalam kelompok Amirul Mukminin Besar Abu Bakar Al Bhagdadi (ISIS).
Dalam penangkapan Adnan disinyalir terlibat dalam perakitan switching bom bersama dengan tiga rekannya, RF, SL dan YN. Saat ini sudah ada dua swithching bom berbentuk menyerupai ponsel yang sudah jadi.
Informasi yang dihimpun, terduga Adnan juga ikut terlibat dalam pembelian KNO3 dan Nitrogliserin sebagai bahan peledak. Ia bersama rekananya melakukan uji coba mesiu dengan memicu bom dari ponsel.
Adnan diketahui melakukan idad di bulan Juni 2019 di daerah Air Terjun Batu Putu, Lampung. Rencanannya, kelompok ini akan beraksi dengan melakukan bom bunuh diri dengan target tempat hiburan, atau acara besar di Lampung.