Seorang mahasiswi dari salah satu universitas di Yogyakarta menjadi korban pelecehan seksual oleh orang tak dikenal saat menonton konser di Downtown Walk Mal Summarecon Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Wanita berinisial FP (22) ini menjadi korban pelecehan seksual saat menonton konser Band .Feast pada, Sabtu (19/10/2019) malam, belum lama ini. Payudara FP diremas dan bokongnya diraba.
Kepada gobekasi, FP bercerita jika jadwal konser band .Feast itu on stage mulai pukul 20.00 WIB. Namun, ia bersama dengan teman prianya tiba di lokasi pada pukul 17.00 WIB.
Tujuan FP bersama teman prianya datang lebih awal agar mendapatkan posisi terdepan untuk menikmati hidangan musik yang disajikan oleh para personil Band .Feast.
Benar saja, mulai pukul 19.30 WIB atau 30 menit sebelum konser Band .Feast area Downtown Walk Summarecon Bekasi audah disesaki. FP yang audah datang lebih awal dengan para fans lainnya memilih merangsak kedepan. Disitulah terjadi kejadian tak mengenakan yang dialami FP.
“Jam 20.10 WIB .Feast mulai ada dipanggung, mulai tampil. Dari awal tampil udah langsung pada moshing dan crowdsurfing. Lagu kedua mulai main, payudara kiri saya teremas (kalau diraba itu kan nyenggol atau nyentuh gitu ya). Saya mikir saya halu mas karena di tempat konser enggak sengaja kesenggol kadang sering. Tapi ternyata itu intens dan saya kaget,” ungkap FP, Selasa (22/10/2019) saat dihubungi.
Bukan hanya sekali, pelaku yang belum diketahui identitasnya itu bahkan kembali mengulang perbuatan bejadnya. Pelaku melancarkan aksinya saat personil Band .Feast sedang berdialog secara langsung kepada para fans.
“Sebelum lagu ketiga dimulai, personil dialog sama penonton. Disaat itu yang ke dua kalinya pelaku melakukan tapi bagian bokong. Nah saat lagu ketiga mulai, dilakukan lagi yang ketiga kalinya bagian bokong juga. Selepas lagu ketiga selesai saya mundur sama perempuan samping saya dan teman pria saya,” jelas dia.
Sampai hari ini, FP belum mengetahui siapa pria atau pelaku yang melakukan perbuatan tak senonoh itu. Hanya saja, ia memastikan jika pelaku bukan teman pria yang datang bersamanya.
Dalam cerita dan foto FP yang viral dijagat maya. Terdapat dua pria lain di belakang teman prianya. Namun, FP tidak mau berspekulasi dan menuduh dua foto yang tertangkap dalam kamera.
“Sejujurnya mas, saya pun sampai saat ini belum nuduh siapa-siapa diantara laki-laki dibelakang temen pria saya. Curiga tentu pasti ada. Tapi gimana ya mas, keadaan sesak kaya gitu, pun yang saya curugai atau saya tuduh takutnya bukan pelakunya, atau juga sebaliknya,” tutur FP.
Ia mengatakan, saat mundur bersama teman prianya. Terdapat dua pria yang maju menggantikan posisi FP dan teman prianya itu. Ia belum mengetahui pasti siapa pria di belakangnya itu.
“Pokoknya yang ada dibelakang saya entah itu siapa maju gitu,” imbunya.
Dilaporkan ke Polisi dan Dicabut
Pasca cerita FP yang viral di media sosial, ia melaporkan kejadian yang dialaminya itu ke Polsek Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (22/10/2019).
“Saya melapor tadi pagi, saya dihubungi secara pribadi oleh Kanit Reskrim yang dapat kabar, ada baiknya jika terjadi tindak pidana yang merugikan, untuk segera melapor dan membuat delik aduan,” ungkap dia.
Saat melapor, FP kembali ditemani oleh teman prianya itu. Namun saat di kantor polisi FP menarik niatnya untuk meneruskan kasus yang dialaminya ke ranah hukum pidana.
“Karena banyak hal dan suatu alasan dan setelah berunding dengan banyak pihak, akhirnya saya membuat surat pernyataan di kepolisian bahwa kasus ini saya anggap clear dan tidak ditangani secara hukum lebih lanjut,” tegas FP.
Sejatinya, secara pribadi, FP tidak mempunyai niat melapor karena baginya sudah cukup menguras energi. Karena dorongan pihak kepolisian lah FP datang ke Polsek Bekasi Utara.
“Oleh karena itu, tadi pagi saya laporan ke penyidik, siang saya bertemu secara pribadi dengan Kanit Reskrim didampingi teman pria saya. Akhirnya setelah saya pikir lagi, karena suatu dan lain banyak hal, akhirnya saya memilih membuat surat pernyataan bahwa masalah tidak diteruskan. Walaupun saya masih menunggu itikad baik pelaku meminta maaf ke saya secara pribadi saja,” bebernya.
Sebagai informasi, FP mengaku jika ia adalah warga asal Kota Bekasi. Ia tinggal bersama keluarganya di wilayah Bekasi Utara. Di Yogyakarta ia hanya menempuh pendidikan tinggi.
“Jadi KTP domisili saya Kota Bekasi, di Yogyakarta kuliah. Kebetulan saya sedang libur kuliah dan ke Kota Bekasi pulang sekalian nonton konser,” pungkasnya.