Bencana banjir yang menerjang enam kecamatan Kota Bekasi terjawab. Kekinian terungkap bahwa ada sejumlah tanggul di beberapa perumahan yang jebol sehingga air Kali Bekasi meluber ke permukiman dan perumahan warga.
Tanggul jebol terdapat di beberapa titik seperti Perumahan Pondokgede Permai, Perumahan Pondok Mitra Lestari, Kemang Ifi.
Sedangkan, luapan air kali yang melebihi batas tanggul berada di Pangkalan 1A, Villa Jatirasa, Kemang Pratama, Taman Kartini, Telukpucung serta Babelan, Kabupaten Bekasi.
Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi dan Cikeas (KP2C), Puarman mengatakan, dampak terparah pada banjir pekan lalu terjadi di Villa Nusa Indah 1 dan 2.
“Terdata ada sebanyak 21 RW (Rukun Warga) yang terdampak banjir dengan ketinggian mencapai 170 cm,” ujar Ketua KP2C, Puarman.
Puarman menyampaikan, banjir di Villa Nusa Indah karena luapan sungai yang melewati batas tanggul di perumahan tersebut.
Sedangkan, tanggul jebol di Perumahan Pondok Mitra Lestari sepanjang 50 meter.
“Perumahan Pondok Mitra Lestari, Kemang Ifi, Perumahan Pondokgede Permai, karena tanggul jebol,” ungkap dia.
Kempupera dalam hal ini BBWSCC, kata dia, telah meninjau lokasi tanggul jebol tersebut.
“Kita tunggu saja, tindak lanjut dari BBWSCC,” pungkasnya.
Terbaru, Kali Bekasi mengalami tanggul jebol di Kampung Pondok Benda, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, pada Kamis (29/10/2020) dini hari.
Hingga kini, Pemerintah Kota Bekasi telah melaporkan kejadian tersebut kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera).
Bahkan, perumahan elite di Kemang Pratama, Bekasi Selatan, juga tak luput dari luapan Kali Bekasi.
Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, telah meninjau tiga titik luapan Kali Bekasi di Perumahan Kemang Pratama.
Air yang melimpas dari Kali Bekasi disebabkan adanya penempatan mesin penyedot air di bantaran Kali Bekasi sehingga membuat aliran Kali Bekasi, tidak lancar.
“Karena ada mesin penyedot ini, air tidak bisa mengalir dengan sempurna. Bahkan, terjadi tumpukan sampah karena tersumbat mesin pompa,” ujar Tri.
Dia meminta kepada pemilik perusahaan yang mempunyai mesin penyedot untuk segera dibongkar.
“Kami telah meminta pemilik untuk mengangkat mesin pompa. Memang seharusnya tidak boleh ada bangunan berdiri ataupun hal lainnya di bantaran kali,” imbuhnya.
Kali Bekasi merupakan pertemuan dua sungai besar yakni Sungai Cileungsi dan Cikeas.
Debit kedua sungai ini dipengaruhi kondisi hujan lebat di wilayah Bogor. Apabila terjadi kenaikan tinggi muka air di kedua sungai, Kali Bekasi menerima debit air dari kedua sungai tersebut.
Kali Bekasi mengalir mulai dari perbatasan Kabupaten Bogor-Kota Bekasi hingga Kabupaten Bekasi.
(SHY)