657 Anak di Bekasi Terkonfirmasi Covid-19

  • Bagikan
Tenaga Kesehatan berbincang dengan anak-anak. Foto: Ist
Tenaga Kesehatan berbincang dengan anak-anak. Foto: Ist

Sebanyak 657 anak-anak di Kabupaten Bekasi positif terkonfirmasi Covid-19. Temuan kasus ini berasal dari klaster keluarga setelah Satua Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi melakukan tracing.

“Yang terpapar ada balita dan anak di bawah lima tahun,” kata Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja, Kamis (24/6/2021).

Eka menyampaikan bahwa penyebaran Covid-19 terhadap anak-anak dan balita mengalami peningkatan dalam satu bulan terakhir, bersamaan dengan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi.

Karenanya, Eka meminta peranan orang tua untuk terus mewaspadai
penyebaran Covid-19 terhadap anak-anak.

“Ratusan balita yang terpapar Covid-19 ini karena tertular dari salah satu anggota keluarganya. Klaster keluarga ini anak-anak otomatis kontak erat dengan keluarganya,” ujar Eka.

Eka menjelaskan bahwa dalam tahap penormalan atau penyembuhan. Penanganan terhadap anak-anak sama dengan lanjut usia (lansia). Anak-anak diisolasi bersama keluarganya.

Seperti yang terjadi di beberapa kasus, bapak, ibu dengan anak-anaknya yang berjumlah dua hingga tiga orang di isolasi secara bersama-sama.
Kemudian, dalam penanganan anak-anak yang menjalani isolasi perlu penanganan yang lebih spesifik, baik itu di tempat isolasi maupun di rumah sakit.

“Di tempat isolasi itu mereka (anak-anak) di-follow-up oleh medis lebih ketat. Kenapa, karena perilaku anak-anak ini, terkait apa-apa yang tidak boleh pada saat menjalani isolasi. Itu yang perlu pendampingan,” jelas Eka.

Untuk itu, Eka mengimbau agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan secara ketat agar terhindar dari penularan Covid-19. Yakni memamai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Para orangtua juga diminta untuk tidak membawa anak-anak keluar rumah jika tidak sangat penting. Sebab, anak-anak rentan terpapar corona apalagi semenjak munculnya virus varian Delta lebih menyerang ke anak-anak dan remaja.

(SHY)

  • Bagikan