50 Patung Dewa di Klenteng Hok Lay Kiong Dimandikan Jelang Imlek

Jelang perayaan Imlek, umat Budha mulai bersiap – siap merapihkan tempat peribadatan di Klenteng Hok Lay Kiong, Jalan Mayor Oking, Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Pengurus Klenteng Hok Lay Kiong kekinian melakukan pembersihan dengan memandikan 50 patung dewa jelang perayaan Imlek yang jatuh pada 22 Januari 2023 mendatang.

“Sekitar 50 patung dewa dimandikan jelang perayaan Imleknya,” kata Ketua Yayasan Pancaran Tridharma, Ronny Hermawan, Selasa (17/1/2023).

Ronny menuturkan, terdapat makna tersendiri saat memandikan patung dewa tersebut. Berdasarkan penanggalan Imlek, pada hari ke-24 bulan 12, para dewa akan naik ke khayangan dan umat yang melakukan tugas membersihkan patung dewanya bisa mendapatkan keberkahan.

“Maknanya dewa-dewa pada hari ke-24 bulan 12 menurut penanggalan Imlek, para dewa naik ke khayangan dan umat yang melakukan aksi bersih-bersihnya bisa mendapatkan keberkahan,” terangnya. 

Ronny juga mengatakan, sebagai langkah persiapan menyambut Imlek tersebut, Klenteng Hok Lay Kiong juga melakukan sejumlah persiapan mulai dari bersih-bersih hingga pemasangan lampion sekitar 600 buah.

“Selain bersih-bersih, kami juga memasang lampion sekitar 600 lebih dan hal ini dilakukan dalam rangka menambah semarak perayaan Imlek tahun ini di Kota Bekasi,” ujar Ronny. 

Selain itu, perayaan Imlek tersebut juga baru dilakukan kembali di Klenteng Hok Lay Kiong setelah pemberlakuan PPKM resmi dicabut oleh Pemerintah. 

“Perayaan Imlek ini juga baru kali ini dilaksanakan setelah PPKM resmi dicabut oleh Pemerintah,” tambahnya. 

Ronny meyakini bahwa perayaan Imlek kali ini akan diwarnai dengan rasa suka cita oleh umat Dimana tahun-tahun sebelumnya ada pembatasan perayaannya bahkan klenteng juga sempat ditutup karena pandemi Covid-19.

“Perayaannya Imleknya akan diwarnai dengan rasa penuh suka cita, doa dan kumpul bersama. Tetap dalam suasana yang sederhana dan tidak ada kembang api,” tuturnya. 

Dengan prediksi jumlah umat yang datang ke Klenteng Hok Lay Kiong untuk melakukan sembahyang sekitar 3.000-5.000 umat, prokes tetap diterapkan di lokasi.

“Prokes tetap kami terapkan dengan ketat,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *