Seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun, Muhammad Biahulumah, ditemukan meninggal dunia setelah tiga hari hilang terseret arus di gorong-gorong saluran air saat bermain di Perumahan Mega Regency, Kecamatan Serangbaru, Kabupaten Bekasi.
Jasad korban ditemukan pada Kamis (28/11/2024) pagi sekitar pukul 09.10 WIB oleh tim SAR gabungan Basarnas Bekasi, dalam keadaan tertelungkup di pinggiran Kali Cilemahabang, Desa Cibaru, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
Lokasi penemuan jasad korban berjarak sekitar 12 kilometer dari lokasi kejadian (LKP) awal, yaitu di Perumahan Mega Regency.
Komandan Tim Basarnas Bekasi, Muhammad Fazry, mengungkapkan bahwa korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah pencarian yang berlangsung selama tiga hari.
“Korban ditemukan dalam keadaan meninggal di pinggiran sungai, dengan jarak sekitar 12 kilometer dari lokasi kejadian,” jelas Fazry saat dikonfirmasi, Jumat (29/11/2024).
Pencarian korban dimulai pada Selasa (26/11/2024) setelah anak tersebut dilaporkan hilang akibat terseret arus gorong-gorong.
Fazry menjelaskan, tim SAR gabungan yang terdiri dari 50 personel sempat mengalami kesulitan dalam pencarian, karena arus sungai yang deras dan cuaca buruk yang tidak mendukung proses pencarian.
“Pada hari ketiga proses pencarian, kami membagi tiga SRU (Search and Rescue Unit), dan melakukan pencarian di tiga titik yang berbeda. Korban akhirnya ditemukan pada pencarian hari ketiga,” tambahnya.
Tim SAR kemudian mengevakuasi jasad korban ke RSUD Kabupaten Bekasi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, karena lokasi penemuan jasad berada di wilayah Kecamatan Cikarang Selatan, yang berbeda dengan lokasi kejadian awal.
Kronologi Kejadian
Menurut informasi yang diperoleh dari CCTV setempat, korban sedang bermain sepeda seorang diri di sekitar gorong-gorong saluran air pada saat terjadi hujan deras dan banjir.
Diduga, saat bermain sepeda, korban terperosok dan terseret arus air yang mengalir deras melalui gorong-gorong tersebut.
“Korban tampak sedang bermain sepeda saat hujan deras dan banjir, dan terperosok ke dalam gorong-gorong saluran air. Kejadian itu sempat diketahui oleh warga setelah melihat korban terseret arus,” ujar Fazry menjelaskan.
Insiden ini menjadi peringatan akan bahaya saluran air terbuka dan gorong-gorong yang dapat menjadi jebakan saat curah hujan tinggi.
Pihak Basarnas dan aparat setempat mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati, terutama di musim hujan, dan segera melaporkan kejadian serupa kepada pihak berwenang untuk penanganan yang cepat.
Kepergian Muhammad Biahulumah menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan warga setempat. Proses pencarian yang penuh tantangan akhirnya membuahkan hasil, namun nyawa korban tidak dapat diselamatkan.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.