Partisipasi Pemilih Pemula di Pilkada Kota Bekasi 2024 Dinilai Rendah

Salah satu TPS di Jatiasih, Kota Bekasi. Foto: Gobekasi.id
Salah satu TPS di Jatiasih, Kota Bekasi. Foto: Gobekasi.id

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi mencatat adanya fenomena rendahnya partisipasi pemilih pemula, khususnya dari kalangan generasi Z (Gen Z), pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bekasi 2024.

Hasil monitoring yang dilakukan di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) menunjukkan bahwa pemilih muda belum terlihat aktif berpartisipasi.

Anggota KPU Kota Bekasi, Afif Fauzi, mengungkapkan keprihatinannya mengenai hal ini.

“Saya lihat juga selama dua-tiga jam di situ (TPS) terkait anak-anak muda, Gen Z, itu belum terlihat,” kata dikutip, Jumat (29/11/2024).

Meskipun KPU Kota Bekasi belum merilis secara resmi data persentase partisipasi pemilih pemula, temuan ini menjadi perhatian khusus.

Afif menyebutkan bahwa meskipun KPU telah gencar melakukan sosialisasi Pilkada melalui berbagai kegiatan, seperti pergelaran stand-up comedy, festival demokrasi, dan kerja sama dengan kampus-kampus, antusiasme pemilih muda tampak kurang.

“Memang ada teknis juga, temuan warga, TPS-nya terlalu jauh karena penggabungan. Yang dulunya satu TPS tingkat RT, ini satu RW bisa dua, sehingga itu juga cukup lumayan jauh,” ujar Afif.

Ia mengungkapkan bahwa masalah jarak TPS yang lebih jauh akibat penggabungan beberapa TPS mungkin turut mempengaruhi rendahnya partisipasi pemilih, terutama bagi pemilih muda.

Rendahnya Partisipasi Secara Keseluruhan

Selain rendahnya partisipasi pemilih pemula, KPU Kota Bekasi juga mencatat tingkat partisipasi pemilih secara keseluruhan yang dinilai jauh dari target.

Dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 1.828.740 orang, KPU memperkirakan hanya sekitar 50-60 persen pemilih yang datang ke TPS.

“Bisa 50-60 persen memang warga datang ke TPS,” ujar Afif, merujuk pada temuan sementara di lapangan.

Estimasi ini jauh dari target yang dicanangkan oleh KPU Kota Bekasi, yakni mencapai 79 persen, yang meningkat dibandingkan dengan capaian 74 persen pada Pilkada 2018.

Afif mengungkapkan rasa pesimisnya terkait pencapaian target partisipasi tersebut.

“Ya dengan temuan di 50-60 persen, bisa juga tidak melampaui Pilkada 2018. Misalnya di bawah 70 persen,” katanya, menambahkan bahwa faktor-faktor seperti jarak TPS dan kurangnya kesadaran untuk memilih mungkin turut memengaruhi rendahnya tingkat partisipasi pada Pilkada kali ini.

Upaya untuk Meningkatkan Partisipasi Pemilih

Dalam upaya meningkatkan partisipasi, KPU Kota Bekasi sudah melakukan berbagai sosialisasi dan edukasi.

Namun, tantangan tetap besar, terutama dalam mengajak pemilih muda yang dianggap lebih sulit untuk terlibat dalam proses politik.

KPU berencana untuk terus memperbaiki berbagai aspek teknis, seperti penyederhanaan akses ke TPS dan peningkatan kesadaran politik masyarakat, agar bisa mendongkrak angka partisipasi di Pilkada mendatang.

Di sisi lain, KPU juga menghimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dan tetap menjaga suasana kondusif, sembari menunggu hasil resmi dari penghitungan suara.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *