Dalam sebuah diskusi yang berlangsung hangat, Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bertemu dengan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang dan Asep Surya Atmaja.
Fokus pembicaraan mereka adalah mengenai pembenahan Kabupaten Bekasi, dari kebersihan lingkungan hingga perencanaan tata ruang yang berbasis budaya.
Sinergi Infrastruktur untuk Atasi Ketimpangan
Dedi Mulyadi menyoroti ketimpangan yang ada di Kabupaten Bekasi, di mana terdapat kontras tajam antara kawasan modern seperti Jababeka dengan daerah sekitar yang masih terkesan kumuh.
Menurutnya, perbedaan tersebut harus diatasi dengan sinergi antara infrastruktur publik milik pemerintah daerah dan sektor swasta.
“Harus ada sinergi antara infrastruktur publik yang dimiliki pemerintah daerah dan sektor swasta. Jangan sampai ada perbedaan mencolok antara satu kawasan dengan kawasan lainnya. Semua harus memiliki standar yang sama,” kata Dedi Mulyadi dikutip dalam video kanal Youtubenya, Sabtu (14/12/2024).
Solusi Kebersihan Dimulai dari Desa
Salah satu langkah penting yang diusulkan oleh Ade Kuswara Kunang adalah kebersihan lingkungan, yang menurutnya merupakan langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan sehat.
Dalam diskusi tersebut, ia memperkenalkan program Jumat Bersih (Jumsih) yang akan dimulai di tingkat desa dan kecamatan.
“Jika lingkungan bersih, hati juga akan menjadi adem. Dengan kebersihan yang terjaga, infrastruktur pun lebih mudah dibenahi dan masyarakat akan merasa lebih nyaman,” ujar Ade Kuswara.
Perencanaan Tata Ruang Berbasis Budaya Lokal
Diskusi ini juga menyoroti pentingnya perencanaan tata ruang dan bangunan yang mencerminkan identitas budaya lokal Bekasi.
Dedi Mulyadi mengusulkan agar desain bangunan dan perencanaan tata ruang di Kabupaten Bekasi memadukan budaya Sunda dan Betawi, yang masing-masing kental di wilayah utara dan selatan Bekasi.
“Di utara Bekasi, kita lebih kental dengan budaya Betawi, sementara di selatan lebih dominan budaya Sunda. Cibarusah, misalnya, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bogor, sangat kental dengan budaya Sunda,” jelas Ade Kuswara.
Dedi menambahkan, penting bagi Kabupaten Bekasi untuk memiliki desain bangunan yang mencerminkan keragaman budaya tersebut, untuk menciptakan sebuah identitas yang menyatukan sekaligus menjadi daya tarik wisata budaya.
Peraturan Gubernur untuk Implementasi Kebijakan
Untuk mewujudkan perencanaan tata ruang berbasis budaya, Dedi Mulyadi berencana menerbitkan Peraturan Gubernur yang nantinya diterjemahkan menjadi Peraturan Bupati.
Dengan demikian, kebijakan ini bisa diterapkan hingga tingkat desa dan menciptakan kesatuan visi pembangunan yang berbasis pada budaya lokal.
Menjadi Kabupaten Bekasi yang Bersih dan Berbudaya
Dedi Mulyadi dan Ade Kuswara Kunang memiliki visi besar untuk menjadikan Kabupaten Bekasi lebih maju, bersih, dan berbudaya.
Mereka berharap pembenahan ini tidak hanya menciptakan lingkungan yang nyaman, tetapi juga memperkuat identitas lokal Kabupaten Bekasi, yang memiliki keragaman budaya yang kuat, baik Betawi maupun Sunda.
Apakah masyarakat akan mendukung visi ini? Waktu yang akan menjawab. Namun, dengan ide-ide yang mengedepankan kebersihan, sinergi infrastruktur, dan identitas budaya, pasangan ini berharap dapat membawa Kabupaten Bekasi menuju masa depan yang lebih baik.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.