Bekasi  

Dedi Mulyadi Janjikan Penambahan Anggaran untuk SMA di Jawa Barat, Soroti Masalah Gedung SMAN 20 Kota Bekasi

Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, menyatakan komitmennya untuk menambah anggaran pendidikan, khususnya untuk pembangunan sekolah tingkat SMA.

Pernyataannya tersebut merespons keluhan masyarakat mengenai kekurangan ruang kelas baru di Jawa Barat, termasuk kondisi SMAN 20 Kota Bekasi yang hingga kini tidak memiliki gedung sekolah sendiri.

Dedi menyoroti alokasi anggaran pendidikan yang dinilai tidak proporsional.

Ia mengkritik penggunaan Rp725 miliar untuk peningkatan sarana prasarana teknologi informasi komunikasi (TIK) di tingkat SD dan SMP, sementara alokasi untuk pembangunan ruang kelas baru di SMA hanya Rp60 miliar.

“Ruang kelas hanya Rp60 miliar, sedangkan anggaran TIK Rp725 miliar. Itu harus ditunda dulu. Fokus pada kebutuhan utama, yaitu ruang kelas,” tegas Dedi melalui kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel pada Jumat (24/1/2025).

Ia juga menyinggung kasus demonstrasi orang tua siswa di Bogor yang dipicu oleh kurangnya ruang kelas SMA. Menurut Dedi, prioritas pemerintah provinsi seharusnya adalah menyelesaikan masalah mendasar ini.

Salah satu contoh nyata kekurangan ruang kelas terjadi di SMAN 20 Kota Bekasi.

Selama enam tahun, sekolah ini belum memiliki gedung sendiri dan masih menyewa bangunan SMP YPII Bungur dengan biaya Rp350 juta per tahun dari APBD Provinsi Jawa Barat.

Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Ronny Hermawan, menyebut kondisi ini sangat memprihatinkan.

“Jumlah siswa mencapai 700 orang, dan proses belajar dibagi dua shift karena keterbatasan ruang kelas,” jelasnya.

Ronny mendukung langkah Gubernur Dedi Mulyadi untuk mengevaluasi anggaran pendidikan dan berharap masalah ini dapat segera diselesaikan.

“Kita tunggu mudah-mudahan lancar dan secepatnya,” tambahnya.

Arnold (17), siswa kelas 12 SMAN 20 Kota Bekasi, mengungkapkan bahwa ia tidak pernah merasakan belajar di gedung sekolah milik sendiri.

“Enggak nyaman, tapi mau gimana lagi,” ujar Arnold.

Siswa lainnya, Ferisko (17), menyoroti minimnya sarana prasarana seperti laboratorium dan lapangan olahraga.

“Mau praktik hanya bisa teori saja,” keluhnya.

Para siswa berharap pemerintah segera membangun gedung sekolah yang layak untuk memenuhi kebutuhan mereka dan generasi mendatang.

Dedi berencana memetakan kebutuhan sekolah dan ruang kelas di seluruh Jawa Barat. Ia menegaskan bahwa bantuan keuangan untuk pendidikan harus difokuskan pada penyediaan ruang kelas baru di SMA.

“Yang dibutuhkan sekarang adalah bangunan dan ruang kelas. Permasalahan ini harus diselesaikan lebih dulu sebelum memikirkan teknologi informasi,” pungkas Dedi.

Dengan evaluasi anggaran yang lebih bijaksana, diharapkan masalah kekurangan ruang kelas di Jawa Barat, termasuk di SMAN 20 Kota Bekasi, dapat segera teratasi.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *