The Jakmania, kelompok suporter Persija Jakarta, membantah tuduhan melakukan pemerasan terhadap penonton saat laga Persija melawan Persib Bandung di Stadion Patriot Bekasi pada Minggu (16/2/2025).
Sebelumnya, beredar video di media sosial yang menunjukkan aksi penodongan terhadap sepasang muda-mudi oleh seorang pria yang diduga anggota The Jakmania.
Klaim The Jakmania
Faisal, anggota The Jakmania asal Kebagusan, Jakarta, menjelaskan bahwa dirinya hanya mengonfirmasi identitas dua penonton yang dicurigai sebagai pendukung Persib.
“Pas di babak kedua, saya melihat dari dua orang itu refleks saat gol pertama Persib. Banyak pendukung Persija di tribun barat memperhatikan mereka. Saya mendekat dan mengonfirmasi identitas serta cara mereka mendapatkan tiket,” kata Faisal, dikutip dari Instagram @dikysoemarno.
Faisal menyatakan bahwa kedua penonton tersebut mengaku berasal dari Tegal dan menunjukkan tiket yang didapat melalui media sosial.
“Mereka menunjukkan tiket di ponsel, bukan transfer uang. Saya menyuruh mereka pergi karena suasana semakin panas setelah gol Persib,” tambahnya.
Faisal juga mengaku tidak menyangka tindakannya direkam dan dianggap sebagai pemerasan.
“Saya tidak tahu ada yang merekam. Setelah itu, beredar video yang menyebut saya melakukan pemerasan,” ujarnya.
Pernyataan Ketua Umum The Jakmania
Ketua Umum The Jakmania, Diky Soemarno, menegaskan bahwa organisasinya akan kooperatif jika ada bukti yang menunjukkan tindakan Faisal tidak sesuai dengan penjelasannya.
“Kami akan terbuka dan bekerja sama dengan pihak berwajib jika ada ketidaksesuaian dalam penjelasan Faisal,” kata Diky.
Video Viral di Media Sosial
Sebelumnya, video yang diunggah oleh akun X @JhonSitorus_18 menunjukkan sepasang muda-mudi ditodong dan dipaksa mentransfer uang oleh seorang pria berbaju hitam dengan tato di kaki. Handphone korban juga dirampas.
“Infonya pasangan ini sedang DIANCAM oleh cowok berbaju hitam dengan kaki bertato saat nonton Persija vs Persib di Bekasi,” tulis @JhonSitorus_18 dalam unggahannya.
Respons Netizen
Netizen ramai mengomentari kejadian ini, mempertanyakan keamanan stadion dan menuntut tindakan tegas dari pihak berwajib.
@kehabisankata_: “Usut tuntas! Jangan biarkan stadion menjadi ladang kekerasan, pemalakan, dan kejahatan kriminal lainnya. Pastikan stadion aman, nyaman, dan ramah untuk anak-anak.”
@jalal_bachdim: “Salah satu alasan kenapa banyak pecinta bola di Indonesia tidak punya klub lokal favorit. Mau nonton bola saja taruhannya harta bahkan nyawa.”
@AlbertWDNamara: “Yang katanya to the next level, nyatanya masih sama aja. Ga usah ngeles dah, hampir se-Indonesia kelakuan suporter gini tuh masih banyak.”
Imbauan Polisi
Kabag Ops Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Agus Rohmat, mengimbau korban penodongan untuk segera melapor ke pihak kepolisian.
“Kami berharap jika ada korban seperti itu, segera melapor agar bisa ditindaklanjuti,” kata Agus, Rabu (19/2/2025).
Hingga saat ini, polisi belum menerima laporan resmi terkait dugaan pemerasan tersebut. Namun, dua tersangka telah diamankan terkait kasus lain selama pertandingan, yaitu pencopetan dan kepemilikan narkoba jenis tembakau sintetis.
Pihak kepolisian saat ini tengah menyelidiki kasus tersebut untuk memastikan keamanan di stadion lebih baik di masa mendatang.
“Kami akan mengusut tuntas kasus ini dan memastikan keamanan bagi penonton sepak bola di Bekasi,” tegas Agus.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.