Pemerintah Kota Bekasi mengalami kenaikan investasi pada triwulan kedua, periode April-Juni 2021 sebesar Rp.2.323.458.922.316 triliun. Pada periode sebelumnya (triwulan I Januari – Mei 2021, nilai investasi sebesar Rp.1.344.512.964.416 triliun). Sehingga realisasi investasi yang diperoleh oleh Kota Bekasi sampai dengan saat ini sebesar Rp.3.259.884.008.965 triliun atau 53% dari target Investasi Kota Bekasi sebesar Rp.6.927.855.895.697 triliun.
Kota Bekasi pada Triwulan II Tahun 2021 ini patut mendapatkan apresiasi yang tinggi di bidang investasi mengingat saat ini masih dalam kondisi Pandemi Covid-19, data tersebut berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).
Kenaikan realisasi investasi pada triwulan II tidak terlepas dari meningkatnya kepatuhan para pelaku usaha dalam melaporkan kegiatan penanaman modalnya, dimana ada kenaikan jumlah sebesar 608 perusahaan dan 1701 penyerapan tenaga kerja dimana pada Triwulan I hanya 555 Perusahaan Lapor LKPM dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 846 Orang.
Kegiatan Penanaman Modal yang dilakukan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yaitu diantaranya dengan melakukan sosialisasi LKPM secara door to door maupun daring kepada pelaku usaha yang disertakan dengan pernyataan kesanggupan untuk melaporkan Kegiatan Penanaman Modalnya, juga dibukanya help desk konsultasi LKPM yang berada di DPMPTSP Kota Bekasi, Mal Pelayanan Publik dan Gerai Pelayanan Publik Pemerintah Kota Bekasi.
Adapun strategi dalam upaya meningkatkan investasi melalui kepatuhan Laporan.
Berikut Realisasi Investasi Penanaman Modal Asing.
Sektor yang paling besar berada pada sector Industri Kendaraan Bermotor dan alat Transportasi lainnya yaitu sebesar Rp 1.078.335.057.032 triliun dengan penambahan investasi sebesar US$ 73.858.600,00 pada perusahaan PMA (Hongkong RRT) yaitu Metindo Erasakti, sektor transportasi, Gudang dan telekomunikasi sebesar Rp.234.176.590.773 milyar ,dengan 4 proyek, sektor perumahan, Kawasan industri dan perkantoran sebesar senilai Rp. 177.753.457.090 dengan jumlah 13 proyek dan sektor hotel dan restoran sebesar Rp. 5.529.017.421dengan jumlah 61 proyek.
Dan realisasi Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri total sebesar Rp. 827.664.800.000.
Kenaikan investasi dari berbagai sektor sebagai berikut pada Sektor Hotel dan Restoran dengan 68 proyek nilai Rp. 3.000.400.000, Industri Barang dan Kulit dan Alas Kaki jumlah proyek 1 dengan nilai, Rp. 72.000.000, industri karet dan plastik jumlah 3 proyek nilai Rp. 2.887.400.000, industri kimia dan farmasi jumlah 6 proyek nilai Rp. 4.228.200.000, industri lainnya jumlah 5 proyek nilai Rp. 1.916.000.000, industri makanan jumlah 18 proyek nilai Rp. 2.130.000.000, industri mineral non logam jumlah 2 proyek nilai Rp. 67.800.000.
Kemudian, jasa lainnya jumlah 56 proyek nilai Rp. 3.404.800.000, konstruksi jumlah 41 proyek nilai Rp. 211.844.400.000, listrik gas dan air jumlah 1 proyek nilai Rp. 206.069.500, perdagangan dan reparasi jumlah 179 proyek nilai Rp. 5.268.900.000, perumahan kawasan industri dan perkantoran jumlah 13 proyek nilai Rp. 345.969.000.000, transportasi, gedung dan telekomunikasi jumlah 18 proyek nilai Rp. 40.806.400.000.
Demi mendukung pemulihan ekonomi di Kota Bekasi, kini seluruh mal di Kota Bekasi pun telah dibuka dengan persyaratan mempunyai gerai vaksin.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, antuasiasme masyarakat menerima vaksin di pusat perbelanjaan cukup tinggi.
Rupanya, antusiasme orang datang ke mal cukup tinggi. Sejauh ini, kata Rahmat, sebagian besar bukan untuk berkunjung ke dalam mal, melainkan ingin mendapatkan vaksin Covid-19 yang disediakan di mal tersebut.
“Jadi permintaannya bukan yang masuk ke mal, jadi memang orang yang butuh vaksin seperti di Pondok Gede kemarin,” kata Rahmat Effendi.
Rahmat menuturkan, capaian vaksinasi di Kota Bekasi baru sekitar 25 persen dari target 2,4 juta jiwa. Untuk mempercepat vaksinasi, kata dia, selain disediakan di pusat-pusat perbelanjaan, pihaknya memperbanyak ketersediaan di wilayah-wilayah kecamatan.
“Karena animo vaksinnya sangat luar biasa,” kata Rahmat Effendi.
Rahmat mengatakan, selain vaksin jenis Sinovac yang tersedia sekarang, Pemkot Bekasi baru saja menerima vaksin jenis Pfizer, vaksin buatan perusahaan gabungan Amerika Serikat-Jerman. Jumlahnya mencapai 181 ribu dosis.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi Tedy Hafni mengeklaim bahwa semua mal di wilayahnya telah mendirikan gerai vaksinasi Covid-19.
“Sudah (terdapat gerai vaksinasi), 17 (mal) semua itu sudah dipasangi gerai,” ujarnya.
Teddy berujar, gerai vaksinasi nantinya juga akan didirikan di semua pasar di Kota Bekasi guna mempercepat target vaksinasi yang ditetapkan.
“Mudah-mudahan secara bertahap kita semakin banyak vaksin-vaksin untuk ditempatkan di mal maupun di pasar, pasar juga saya masukkan gitu juga sama,” ujar dia.
Selain mendirikan gerai vaksinasi, pihaknya juga berencana mendirikan gerai swab antigen di setiap mal.
“Berikutnya kami akan juga membuka gerai antigen di setiap mal. Jadi kan tidak semua orang boleh divaksin, ada yang punya komorbid kan belum tentu boleh divaksin kan, termasuk juga mereka yang baru selesai isoman,” ujar Teddy.
Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Kesehatan Kota Bekasi mengupdate capaian pelayanan vaksinasi Covid-19 di Kota Bekasi.
Dari Target 2.016.006 jiwa yang divaksin, sebanyak 23.01 persen telah mendapatkan dosis pertama dan 9.13 persen telah lengkap mendapatkan hingga dosis kedua dari data terakhir Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) per 4 Agustus 2021.
Disampaikan sasaran vaksinasi di Kota Bekasi dari sektor SDM Kesehatan 14.048 orang, Lansia 156.149 orang, petugas publik 114.794 orang, masyarakat rentan dan umum 1.485.138 orang, dan remaja 245.877 orang. Ditotal sebanyak 2.016.006 orang.
Lebih lanjut cakupan sasaran yang telah mendapatkan pelayanan vaksinasi tahap 1 hingga tahap ketiga. Dosis pertama 463.810 orang atau 23.01 % dan dosis kedua 184.118 orang atau 9.13%, dengan rincian:
1. SDM Kesehatan, 15.785 dosis pertama atau 112.36 % dan 14.058 dosis kedua atau 100.07%
2. Lansia, 32.318 dosis pertama atau 20.7% dan 24.993 dosis kedua atau 16.01%
3. Petugas publik, 262.201 dosis pertama atau 228.41 % dan 110.234 dosis kedua atau mencapai 96.03%
4. Masyarakat rentan dan umum, 132.873 dosis pertama atau 8.95 % dan 31.087 dosis kedua atau 2.09 %
5. Remaja, 12.184 dosis pertama atau 4.96% dan 723 dosis kedua atau 0.29%
6. Vaksin gotong royong, 8.449 dosis pertama atau 0.06 % dan dosis kedua 3.023 atau 0.02%.
Pemerintah Kota Bekasi terus berupaya melakukan vaksinasi bagi warganya agar tercipta kekebalan komunitas dengan target 70%. Pemberian vaksinasi upaya bersama agar vaksin ini akan mampu mendorong pembentukan kekebalan spesifik warga Kota Bekasi pada virus Covid-19 dan terhindar dari tertular ataupun kemungkinan sakit berat. Selain itu, tetap taati protokol kesehatan 5M.
(Mochamad Yacub Ardiansyah)