Bekasi  

Atasi Kemacetan, Dishub Kota Bekasi Terapkan Sistem Lalu Lintas Baru di Tiga Stasiun Utama

Stasiun Bekasi Timur. Foto: Ist
Stasiun Bekasi Timur. Foto: Ist

Kota Bekasi — Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi mulai menerapkan sistem pengaturan lalu lintas baru di tiga stasiun utama—Stasiun Kranji, Stasiun Bekasi, dan Stasiun Bekasi Timur—guna mengatasi kemacetan, khususnya pada jam sibuk pulang kerja.

Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional (Dal Ops) Dishub Kota Bekasi, Muhammad Iqbal Bayuaji, mengatakan bahwa sistem ini diterapkan secara bertahap berdasarkan karakteristik dan tingkat kepadatan lalu lintas di masing-masing lokasi.

“Kemarin ada tiga sampling yaitu Stasiun Kranji, Bekasi, dan Bekasi Timur. Sejauh ini kami baru konsentrasi di Bekasi Barat, khususnya Stasiun Bekasi yang sudah berjalan dengan baik,” ujar Iqbal, Rabu (30/7/2025).

Stasiun Bekasi Jadi Percontohan

Di Stasiun Bekasi, sistem satu arah dan rerouting angkot telah dijalankan dan dinilai berhasil. Tim operasional di lokasi tersebut disebut sudah solid dalam menjalankan skema pengaturan lalu lintas.

“Stasiun Bekasi itu sudah oke. Mulai dari sistem satu arah sampai rerouting angkot, timnya sudah solid,” kata Iqbal.

Stasiun Kranji dan Bekasi Timur Menyusul

Sementara itu, di Stasiun Kranji, sistem masih dalam tahap uji coba dan pencarian formulasi terbaik. Dishub mengakui bahwa masing-masing stasiun memiliki tantangan tersendiri yang membutuhkan pendekatan spesifik.

Untuk Stasiun Bekasi Timur, penerapan sistem baru akan dilakukan setelah kesiapan lapangan mencukupi, mengingat volume kendaraan di kawasan tersebut sangat tinggi dan kemacetan cukup parah, terutama pada jam pulang kantor.

“Volume di Bekasi Timur memang sudah tinggi banget dan macetnya agak berat, apalagi pas jam pulang kantor,” ungkap Iqbal.

Penguatan Personel dan Tim Reaksi Cepat

Dishub Kota Bekasi juga memperkuat implementasi sistem ini dengan menambah personel pengatur lalu lintas. Selain petugas tetap di stasiun, juga diturunkan tim reaksi cepat ‘Merah Putih’ yang terdiri dari sekitar 10 personel.

“Kita menempatkan anggota pengendalian yang posnya dibuat permanen di stasiun, plus ada tim reaksi cepat sekitar 10 orang yang bertugas setiap hari,” jelasnya.

Beberapa lokasi juga mendapat pengawasan langsung dari pejabat eselon, guna memastikan koordinasi berjalan optimal dan hambatan teknis di lapangan bisa cepat diatasi.

Target: Kelancaran Arus dan Reduksi Kemacetan

Iqbal menambahkan bahwa salah satu tantangan utama dalam sistem ini adalah mengatur ritme lalu lintas dengan jadwal kedatangan dan keberangkatan kereta, yang pada sore hari bisa terjadi setiap menit dan memperberat kondisi lalu lintas di sekitar stasiun.

Penerapan sistem baru ini diharapkan mampu menekan kemacetan di sekitar stasiun, memperlancar arus kendaraan, dan meningkatkan kenyamanan bagi para pengguna transportasi umum maupun pengendara pribadi, khususnya pada jam-jam sibuk pagi dan sore hari.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *