Bekasi  

Disetujui BNPB, Pekan Depan The Green Hotel Sudah Bisa jadi Tempat Isolasi Pasien Covid

Disetujui BNPB, Pekan Depan The Green Hotel Sudah Bisa jadi Tempat Isolasi Pasien Covid
Disetujui BNPB, Pekan Depan The Green Hotel Sudah Bisa jadi Tempat Isolasi Pasien Covid

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyetujui The Green Hotel menjadi tempat isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 dengan status Orang Tanpa Gejala. Hal ini ditegaskan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.

Rahmat mengatakan, operasional hotel yang berada di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, itu akan berlangsung mulai pekan depan.

“Sudah disetujui oleh BNPB, dan sudah bisa diisi pekan depan,” kata Rahmat usai hadir di Sekretariat Rujuk Podcast di Rawalumbu, Kota Bekasi, Kamis (1/9/2020) gobekasi.id.

Ia menyampaikan, saat ini prosesnya masih berlangsung. Salah satunya yaitu terkait dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS).

“Untuk kapasitasnya ada 90 kamar di The Green Hotel,” ujarnya.

Rahmat melanjutkan, Pemerintah Kota Bekasi berencana juga akan menambah kapasitas ruang dan tempat tidur di Stadion Patriot Candrabhaga. Namun, hal itu apabila lonjakan Covid-19 terus meledak.

“Tapi mudah-mudahan tidak ya (terus meningkat jumlah pasien Covid), kalau pun meningkat, kita akan tambah kapasitas di Stadion, karena saat ini ruang kerja saya juga sudah geser ya (yang di stadion),” kata Rahmat.

Terpisah, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bekasi, Abdul Rosyad Irwan, mengatakan bahwa wabah Covid-19 ini menjadi tantangan besar bagi pelaku usaha, terutama di bidang pariwisata.

Ia juga membenarkan jika The Green Hotel sudah disetujui oleh BNPB dimana menjadi tempat isolasi mandiri bagi pasien Covid-19.

“Tapi catatan satu yaitu apabila pasien sudah mengalami batuk dan gejala-gejala lain, itu harus di rujuk ke rumah sakit,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, The Green Hotel telah bersiap menjadi tempat isolasi mandiri pasien Covid-19. Manajemen pariwisata penginapan itu bahkan telah mengajukan kesiapannya kepada Gugus Tugas Covid-19 Kota Bekasi.

The Green Hotel mengajukan atas dasar rekomendasi dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat. Dimana dari sana disampaikan kepada PHRI Kota Bekasi dan berkoordinasi langsung dengan Gugus Tugas Covid-19 Kota Bekasi.

“Iya kami sudah mengajukan kepada Gugus Tugas Covid-19,” kata General Manager The Green Hotel, Asep Hermawan di ruang kerjanya, Selasa (22/9/2020).

Ia menyampaikan, total kamar yang yang ada di sana sebanyak 90. Seluruh kamar itu nanti bisa digunakan sebagai tempat isolasi mandiri bagi pasien OTG atau gejala ringan Covid-19.

“Bagi pasien dengan penyakit bawaan (pasien Covid-19 gejala berat) kami tidak menerima. Tapi yang jelas saat ini belum beroperasi, karena kami baru mengajukan dan belum disetujui juga oleh Pemda atau Gugus Tugas,” ujarnya.

Pihaknya akan menutup jasa penginapan bagi tamu reguler di sana setelah disetujui. Hal itu juga sesuai dengan aturan dari pemerintah.

Asep mengungkapkan, kesiapan The Green Hotel menampung pasien positif corona dengan gejala ringan sebelumnya pernah diterapkan. Pada bulan Juli 2020 lalu, kata dia, terdapat 50 kamar yang dijadikan sebagai ruang isolasi mandiri.

“Itu dari corporate (perusahaan). Kita tidak bisa sebutkan, ada 50 kamar yang dipakai. Namun kita memang siap karena group (pengelola hotel) kita yang ada di Sidoarjo, Jawa Timur, itu juga sudah menjadi tempat isolasi dan berjalan empat bulan, sampai sekarang. Karena alasan itu pula kita siap jika di sini (Kota Bekasi) dijadikan sebagai ruang isolasi,” ungkapnya.

The Green Hotel sendiri saat ini telah mempersiapkan segala kebutuhan. Mulai dari desain kamar hingga Standar Operasional Prosedur (SOP) pegawai di sana.

Apabila disetujui, akan ada 20 pekerjanya yang melayani pasien corona dengan status OTG atau gejala ringan. Mereka melayani makan, laundry pakaian dan penyemprotan desinfektan secara berkala.

“Kita siapkan meja di depan masing-masing kamar. Makan pagi, siang dan malam itu kita siapkan. Jadi untuk media itu dari Gugus Tugas. Kita hanya fasilitas (ruang isolasi) saja, jadi apabila tamu atau pasien ingin makan kita taruh makanan di meja depan pintu, kita tidak kontak secara langsung, makanan pun pakai box untuk sekali pakai, limbah atau sampahnya nanti kita pisahkan,” papar Asep.

(YUN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *