Sudah Saatnya Konflik KNPI Diakhiri

  • Bagikan

Aktivitas kaum muda harus kental dengan karya, bukan justru sibuk mengurusi masalah perpecahan di organisasi. Hal tersebut diungkapkan, Ketua Generasi Muda Musyarawah Kekeluargaan Gotong Royong (Gema MKGR) Kota Bekasi, Syahrul Ramadhan

Pria yang akrab disapa Buluk itu memberikan saran kepada Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bekasi untuk segera menghentikan konflik internal yang terjadi.

Ia mengatakan sudah saatnya konflik di tubuh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) diakhiri, dan semua kubu harus bersatu demi kemajuan KNPI.

“Ya, saya rasa rekonsiliasi harus segera kita lakukan dimulai dari hati yang bersih, cara pandang yang positif dan pikiran visioner. Ditambah kita harus yakin dan percaya segala sesuatu yang diawali dari hal-hal positif akan membuka pintu masuk hal-hal yang positif pula,” tutur pria yang juga penggiat berbagai komunitas ini

Ia menambahkan, KNPI Satu dapat terwujud dengan cara mengesampingkan dan melepaskan ego sektoral, di mana memperjuangkan kepentingan para pemuda Indonesia itu hal utama.

“Saat ini kita hentikan saling tunjuk dan mencari siapa yang paling salah. Marilah kita buka lembaran baru, dan tutup lembar konflik yang ada karena sudah saatnya kita menatap ke depan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, pendiri Komunitas Teman Ngopi ini mengatakan, saatnya pemuda bersatu karena tantangan besar sudah menanti di depan. Terlebih lagi akan bonus demografi di indonesia dan cara pandang generasi muda era millenial saat ini juga sudah berubah.

“Ya, tantangan besar sudah menanti kita di depan mata misalnya bonus demografi tahun 2030-2040, di mana jumlah angkatan kerja produktif yang begitu besar. Dan generasi muda kita kini sudah jauh beda cara pandang nya, mereka muak dengan urusan konflik-konflik yang tidak produktif. Mari kita kembalikan fungsi KNPI sebagai penggerak semangat para pemuda untuk meraih prestasi dan kemajuan bersama,” tutupnya.

“Berbagai dinamika yang terjadi di KNPI harus disudahi, cukup sampai disini. Jayanya suatu negara tergantung kepada pemimpin dan jiwa dan peran pemudanya. Mustahil sekali kejayaan, kemegahan dan kemakmuran dicapai apabila peran pemuda tidak bisa memberikan nilai kontribusi kepada negaranya,” sambungnya.

Kontribusi dimaksud, Kata Syahrul adalah sejauh mana kualitas moral dan intelektual generasi muda disumbangkan kepada eksistensi negaranya.

“Generasi muda merupakan harapan untuk menggantikan mereka yang sudah tua. Sudah sepantasnya generasi muda harus siap melanjutkan bahkan mengembangkan apa yang sudah dilakukan oleh orang sebelumnya. Hal ini akan terus berjalan sesuai dengan perkembangan zaman dan menjadi pengaruh besar dalam perkembangan sebuah bangsa dan negara ke depan. bukan saatnya terus bersumpah,” tandasnya.

(OCE)

  • Bagikan