Oknum polisi yang bertugas di Polsek Bekasi Utara wilayah hukum Polres Metropolitan Bekasi Kota viral di media sosial.
Viralnya video oknum polisi itu ketika sedang menghardik atau mencak-mencak kepada seorang pedagang Nasi Bebek di wilayah Bekasi Utara.
Dalam video yang beredar, oknum polisi itu menyebut namanya bernama Mursid dan bertugas di Polsek Bekasi Utara.
Mursid kesal saat ditagih uang minum usai makan di lapak dagang milik Muhar di Jalan Lingkar Utara, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat.
“Catat Pak Mursid Polsek Bekasi Utara, besok gue pakai pakaian dinas ke sini, gue usir lo ya. Dagang aja numpang disini gratis minum masa bayar, makan itu harus minum goblok, minum kok bayar. kecuali ini nih (air putih kemasan), dasar setan lo ya,” ucap Mursid memaki muhar dalam video yang beredar.
Muhar yang mendapat cacian itu hanya terdiam dan mengangguk seraya berbicara irit “Siap ndan”, kata Muhar.
Saat ditelusuri, lapak Nasi Bebek yang tidak jauh dari pangkalan angkutan kota “45” masih beraktifitas seperti biasa. Hanya saja, Muhar tidak ingin berbicara lebih jauh mengenai video yang telah viral di jagat maya itu.
Muhar juga mengaku jika dirinya tidak mengabadikan video tersebut. Kata Muhar, video itu diabadikan oleh satu pelanggannya.
“Saya tidak tahu, sudah selesai kok urusan,” singkat dia, Selasa (25/6/2019) saat di konfirmasi. Ia juga tidak ingin berbicara lebih jauh mengenai kejadian yang telah viral tersebut.
Berdasarkan penelusuran, video itu di abadikan oleh pelanggan Nasi Bebek milik Muhar bernama Jesenia Kartini. Perempuan berusia 21 tahun itu sengaja mengabadikan video tersebut lantaran sikap arogansi oknum polisi kepada pedagang.
Jesenia mengatakan jika video itu ia abadikan saat makan bersama teman laki-lakinya bernama John Fernando (22) pada, Jumat (21/6/2019) malam.
Dari cerita Jesenia, mulanya oknum polisi bernama Mursid itu datang dengan dua teman perempuannya. Mereka makan sekitar beberapa menit. Saat hendak bayar, Mursid tidak terima karena minumannya dihitung oleh Muhar.
“Oknum polisi itu kesal karena saat ditagih minumannya harus bayar, dia (Mursid) minum teh hangat satu gelas dan di catat saat bayar Rp 1000. Enggak terima dan marah-marah, total yang harus dibayar kira-kira Rp45 ribu,” jelas Jesenia.
Karena simpati, Jesenia akhirnya mengabadikan video menggunakan ponselnya tanpa sepengetahuan Mursid dan Muhar. Ia kemudian mengabadikan video itu ke media sosial Instagram.
Jesenia juga sempat ketakutan saat mengabadikan video tersebut. Namun karena simpati itu ia tetap memberanikan diri dan mengabadikannya di media sosial.
“Saya memang niat mau viralkan video, sempat takut yah degdegan juga, tapi kan ini untuk kebaikan. Apalagi yang bersangkutan bawa-bawa nama instansi kepolisian,” tandasnya.
Setelah viral itu, Jesenia mengaku mendapatkan ancaman dari kerabat Mursid yang mengaku sebagai anggota. Penelpon meminta menjadwalkan pertemuan dengan Jesenia.
“Ada lima atau enam nomor telepon yang tidak dikenal hubungi saya terus, mereka nanya saya dimana dan meminta untuk bertemu,” ungkapnya.
Jesenia terheran-heran dengan ulah oknum polisi kerabat Mursid itu, ia kemudian menutup sambungan telepon. Ia bahkan tidak mengetahui orang yang menghubunginya mendapatkan nomornya.
“Kemungkinan besar tau nomor saya dari profil instagram, tapi sekarang sudah saya hapus, ada juga pesan di sms kepada saya,” pungkasnya.
Terpisah, Kapolres Metropolitan Bekasi Kota Kombes Pol Indarto mengaku sudah mengetahui video yang telah viral di media sosial itu.
Bahkan kata dia, okunum polisi berpangkat Aiptu itu telah dipanggil dan di periksa Unit Profesi dan Pengamanan (Propam) Polrestro Bekasi Kota.
Aiptu Mursid juga telah disanksi berupa hormat kepada bendera merah putih yang berkibar di halaman Polres setempat selama setengah hari.
“Sudah musyawarah dan selesai, yang bersangkutan telah meminta maaf kepada penjual. Saya juga himbau kepada seluruh anggota dapat bersikap ramah dan sopan kepada seluruh masyarakat,” singkat Indarto.