Terdakwa kasus narkotika bernama Ridwan Jumarwan meninggal dunia saat akan mengikuti serangkaian sidangnya di Pengadilan Negeri Bekasi, Jalan Veterang, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Ridwan menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi. Saat itu, petugas medis baru saja ingin melakukan penanganan kepada terdakwa yang sudah terbujur lesu.
“Terdakwa meninggal di RSUD Kota Bekasi pada Rabu 7 Agustus 2019 sekitar pukul 14.00. Waktu itu terdakwa baru akan menjalani rangkaian persidangan, tiba-tiba terdakwa sakit,” kata Kepala Humas PN Bekasi, Djuyamto, Jumat (9/8/2019).
Ia menjelaskan, peristiwa bermula ketika persidangan sudah dibuka oleh Ketua Majelis Hakim Tri Yuliani. Tak lama dibuka, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Eviani menyampaikan tidak dapat menghadirkan terdakwa karena alasan sakit.
Kemudian, atas pernyataan JPU, sidang ditunda. Setelah beberapa jam, tim JPU memberi kabar kalau terdakwa sudah meninggal dunia. Disitu juga pihak pengadilan meminta kepada jaksa disarankan untuk meminta surat kematian terdakwa.
Djuyamto mengaku, penyebab kematian terdakwa tidak diketahui. Namun, dia mengakui, terdakwa adalah terjerat masalah narkotika.
“Untuk jenis narkotikanya kalau tidak keliru adalah ganja atau heroin,” ucap Djumyanto.
Terdakwa Ridwan sebelumnya telah didakwa pasal 114 ayat 1 dan Subsidair pasal 112 ayat 1 UU tentang Narkotika. Kini, kata Djuyamto, jenazah terdakwa sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan.
“Kamis kemarin sudah kami serahkan jenasahnya ke pihak keluarga,” pungkasnya.