Waras Wasisto: Mengatasi Banjir, Pemerintah Provinsi dan Pusat Harus Ambil Tindakan

Waras Wasisto, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi PDI Perjuangan saat dikonfirmasi mengatakan mengatasi banjir besar khususnya di wilayah Jawa Barat, Bekasi dan Bogor, ini harus ada sinergi Pemerintah Tingkat II, Kabupaten/Kota dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.

“Antara Pemerintah Tingkat II, Kabupaten/Kota dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat harus terjalin sinergitas. Karena problemnya itu adalah curah air yang tinggi dari atas, atas itu ya dari Puncak, Bogor. Air dari Puncak dan Bogor itu tersalurkan dari dua sungai yang besar. Sungai Cikeas yang mengalir ke Kali Bekasi dan Katulampa yang lanjut mengalir ke Ciliwung. Kalau Katulampa yang jebol, lanjut Waras, yang banjir bukan Bekasi tapi Jakarta, dan kalau Cikeas jebol yang banjir Bekasi,” terang Waras kepada awak media, Sabtu (4/1).

Disinggung soal menurut BNPB ada 58 titik banjir di Kota Bekasi terbanyak dari 97 titik di wilayah Jawa Barat dan 169 titik banjir di Jabotabek di mana Kota Bekasi memiliki titik banjir yang parah, Waras menjelaskan, kita harus pilah-pilah, menurut saya Pemerintah Kota Bekasi ini dalam penanggulangan banjir sudah optimal.

“Buktinya, dibangunnya beberapa folder penampungan air yang sebetulnya kalau hanya curah hujan tinggi saja tidak banjir kalau tidak ada kiriman dari Bogor. Tentu kalau sudah bicara sungai Cikeas kemudian tanggul jebol ini sudah bukan lagi domentnya Kota Bekasi atau Kabupaten Bogor, tapi Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat yang harus ambil tindakan,” papar Waras.

Kita ilustrasikan, lanjut Waras, misalnya curah hujan Januari ini dua hari tidak berhenti, mungkin titik banjir di Kota Bekasi tidak banyak itu pun ketika hujannya berhenti airnya surut. Tapikan yang terjadi kali inikan engga, udah gak hujan baru banjir.

“Didampingi curah hujan yang tinggi yang menyebabkan Bekasi hampir rata banjir di 12 Kecamatan yang ada dan terbesar untuk saat ya ini yaa karena tadi, curah hujan tinggi, tanggul Cikeasnya jebol karena gak mempu menahan arus air curahan dari atas, Puncak, Bogor,” terang Waras.

Ditanya langkah apa yang ada diambil oleh DPRD Provinsi Jawa Barat didalam menanggulangi banjir, Waras mengatakan kemarinkan Gubernur meninjau banjir di Bogor dan Bekasi.

“Nantinya kita akan mendorong untuk normalisasi di Sungai Cikeas kemudian penguatan tanggul disepanjang aliran Sungai Cikeas. Inikan post meyer, kebijakan itu boleh diskresi kalau namanya APBD dan APBN sudah diketok tapi ini harus segera diatasi, harus ada diskresi, ini tidak bisa nunggu lagi karena berdampak korban banyak,” tegasnya.

Harapan saya, kata Waras, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus segera mengatasi karena menurut prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan turun hujan yang tidak menutup kemungkinan lebih ekstrim lagi.

“Jangan sampai ada hujan 2 hari 2 malam gak berhenti, sungai Cikeas gak kuat nampung air dan tanggul jebol udah kelelep Bekasi. Saya tinggal di Kemang Pratama sejak 2007, berarti sudah 12 tahun saya tinggal di Kemang dan baru kemarin rumah saya kebanjiran. Air masuk kedalam rumah satu meter lebih. Kulkas, kasur, kursi, sofa lumpur semua. Poinnya, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus segera menangani masalah banjir ini. Kalaupun APBD, APBN sudah diketok palu, Kebijakan itu ada post meyer ada diskresi, lakukan. Kalau enggak terjadi curah hujan yang tinggi Kelelep lagi Bekasi,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *