Puluhan Tokoh nasional hadir dalam rangka “Tahlil dan Doa Bersama Mengenang 7 Hari Wafatnya KH Ahmad Bagdja” yang diadakan pada Rabu, 12 Februari 2020 malam bertempat di Masjid Raudhatul Jannah, Vila Mas Garden, Kota Bekasi.
Yanuar Prihatin selaku anak dari almarhum KH. Ahmad Badgja mengatakan acara tahlil ini sekaligus mengenang perjalanan hidup KH. Ahmad Badgja dimata kolega. Dirinya menyampaikan pesan ayahanda semasa hidup kepada anak dan para juniornya.
“Ayahanda kami selalu menitipkan pesan, Jangan pernah berhenti untuk berbuat baik. Selalu ibadah disetiap waktu. Sedekahlah disetiap kesempatan dan jangan lupa untuk selalu bermanfaat untuk orang lain,” ujar Yanuar di bekasi, Rabu (13/2/2020).
Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar menyampaikan bahwa sosok Kiai Bagdja merupakan mentor dan juga sebagai sahabat. Gus Muhaimin sapaannya terinspirasi dengan kiai Bagdja diantaranya sifat yang selalu bermanfaat kepada orang lain. Serta sifat yang tidak mementingkan jabatan dan kepentingan pribadi.
“Kiai Bagdja itu seperti mentor, partner, sahabat yang senantiasa memberikan inspirasi dan dorongan,” ujar pria yang merupakan Ketua Umum PKB.
Sementara itu, Ketua IKA PMII Akhmad Muqowam mengaku sosok Mas Bagdja, beliau menyebutnya. Mas Bagdja merupakan pribadi yang mau mengayomi anak muda. Mau memberikan ilmu hingga menjadi pembicara di pengkaderan cabang PMII.
“Beliau mau bertukar ilmu. Mengayomi anak. Muda dan memberikan motivasi dalam mengembangkan PMII,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut juga diluncurkan sampul buku biografi KH. Ahmad Bagdja : Sang guru Pergerakan. Penulis biografi Edi Budiarso merupakan adik kelas Kiai Bagdja yang merupakan lulusan IKIP/UNJ. Edi menceritakan sosok Kiai Bagdja orang yang penuh perjuangan. Edi menulis kisah perjuangan Kiai Bagdja ditangkap pihak keamanan saat menjadi aktivis PMII di era orde baru.
“Kiai Bagdja menceritakan kisahnya saat ditangkap dan dijebloskan pada kampus Kuning. Sebutan untuk penjara bagi para aktifis” tuturnya.
Hadir dalam acara tersebut menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziyah, Anggota DPR RI Nusron Wahid, KH Acep Adang Ruhiat dan pengurus Dewan Masjid Indonesia Imam Addaruqutni.
(SHY)