Hadapi Lonjakan Penumpang, Stasiun Bekasi Perketat Protokol Kesehatan

Lonjakan penumpang yang terjadi hari ini di Stasiun Bekasi yang berada di Jalan Ir H Juanda, Bekasi Utara, Kota Bekasi menjadi perhatian besar pemerintah setempat. Sebab, lonjakan terjadi hingga dua kali lipat sebelum masa transisi PSBB diterapkan di Bekasi.

Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota, Kombes Wijonarko meminta warga untuk patuh dengan aturan dengan mengikuti protokol kesehatan. Selain itu tetap menjaga jarak agar terhindar dari penyebaran Covid-19.

“Lonjakannya drastis, makanya kita bersama pemerintah akan melakukan evaluasi,” katanya di Stasiun Bekasi, Senin (15/6/2020).

Jauh-jauh hari telah diprediksi, pasca PSBB sarana umum moda transportasi akan mengalami lonjakan penumpang. Untuk itu, kepolisian bersama pemerintah memberikan edukasi kepada calon penumpang commuter line untuk dapat tetap tertib dalam menggunakan jasa transportasi umum.

Menurutnya, protokol kesehatan di era new normal adalah suatu Adaptasi Kehidupan Baru (AKB). Kehidupan yang tetap produktif, tetap bersosial, tetap berkarya namun tetap menjaga kesehatan, selalu sedia masker, sedia hand sanitizier, tidak berkerumun, tidak bersalaman namun tetap bisa berkomunikasi dengan baik.

Kepala Stasiun Kota Bekasi, Endarno memastikan pihaknya sangat memperhatikan himbauan pemerintah untuk dapat menertibkan calon penumpang commuter line.

“Tentunya kita tetap berkordinasi dengan pemerintah daerah dan mengedepankan protokol kesehatan,” katanya.

Apalagi, kata dia, di Stasiun Bekasi sudah diperketat pengawasanya, jika diketemukan calon penumpang yang tidak menggunakan masker maka akan ditegur bahkan diperintahkan untuk putar balik. Selain itu, jika terjadi penumpukan pada antrian, maka petugas commuter line yang dibantu oleh anggota TNI dan Polri melakukan penertiban kepada para calon penumpang commuter line.

“Jika penumpang tidak gunakan masker, maka tidak boleh masuk kedalam KRL,” tegasnya.

Endarno menambahkan, pihaknya juga memberikan tanda chek point untuk antrian ticketing, dan tanda untuk antrian masuk commuter line, dan bangku yang di disain berjarak antar penumpang. Bahkan, petugas yang melakukan woro-woro terkait pentingnya patuhi protokol kesehatan, dan pentingnya jaga kesehatan.

Untuk itu, Endarno mengimbau masyarakat agar tetap perduli akan kesehatan, tetap patuhi protokol kesehatan yang berlaku, karena mau bagaimanapun mencegah lebih baik daripada mengobati.

“Kami juga menyediakan wastafel cuci tangan dipintu masuk,” imbuhnya.

(YUN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *