Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Kota Bekasi, Eko Nugroho menyebut jika 10 sampai dengan 15 persen tenaga kesehatan (Nakes) di Kota Bekasi terpapar Covid-19.
Jumlah itu merupakan kumulatif dari Nakes yang bekerja di rumah sakit swasta maupun RSUD dr Chasbullah Abdul Majid Kota Bekasi
“Jumat kemarin kami koordinasi, tercatat rata-rata di RS, nakes terpapar 10-15 persen dari total karyawan yang ada,” ungkap Eko dikutip gobekasi.id, Senin (28/6/2021).
Kendati, Eko belum dapat merinci berapa jumlah pastinya, sebab karyawan rumah sakit jumlahnya berbeda-beda. Adapun, untuk saat ini ada 39 RS swasta di Kota Bekasi yang menjadi rujukan Covid-19.
Eko menyebut jumlah itu mewakili semua RS swasta anggota ARSSI. Hanya rumah sakit ibu dan anak saja yang tidak menjadi rujukan.
“Semua RS swasta anggota ARSSI Kota Bekasi kecuali tipe RS Ibu dan Anak menjadi rujukan, jumlahnya ada 39 RS,” ujarnya.
Dengan adanya Nakes yang terpapar ini, membuat situasi RS tak dapat menambah Unit Gawat Darurat (UGD).
“Mempertimbangkan nakes yang juga berkurang karena terpapar covid, sepertinya strategi menambah daya tampung di UGD belum dapat dilakukan,” katanya.
Sementara itu, Eko mengatakan, untuk saat ini RS swasta belum dapat menambah lowongan nakes baru. Kendati, masih kata dia, ada beberapa rumah sakit yang melakukan rekrutmen tenaga tambahan.
“Kita hanya mengalokasikan tenaga yang ada. Tapi ada beberapa rumah sakit berupaya untuk merekrut yang baru,” jelasnya.
Dengan kondisi yang serba darurat ini, Eko berharap agar pemerintah pusat bisa mengeluarkan kebijakan agar penyebaran kasus bisa ditekan.
“Di hilir kita sudah optimal, tinggal menunggu kebijakan di hulu untuk membatasi sebaran kasusnya,” imbuhnya.
Direktur Utama RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, Kusnanto Saidi bersama Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi akan mengirim surat bantuan.
Surat itu ditujukan kepada organisasi perawat maupun Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk mau menjadi relawan Nakes di RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid.
“Surat akan dikirim kepada organisasi perawat atau IDI agar mau menjadi relawan di Kota Bekasi,” kata Dirut RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, Kusnanto Saidi , Senin (28/6/2021).
Menurut dia, penambahan Nakes diperlukan menyusul adanya penambahan ruang rawat dengan tenda darurat di halaman parkir RSUD Kota Bekasi.
Saat ini, jumlah keseluruhan Nakes yang tersedia 1.800 di RSUD Kota Bekasi. Jumlah itu sudah termasuk penambahan tenaga relawan beebrapa waktu lalu oleh Pemerintah Kota Bekasi.
(ZMM)