Pemerintah Kota Bekasi mencatat 81 orang pasien terkonfirmasi Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) meninggal dunia. Saat ini,
Kota Bekasi menempati wilayah tertinggi dengan kasus kematian pasien Covid-19 saat menjalani isoman.
“Kota Bekasi menempati wilayah dengan kasus tertinggi kematian pasien Covid-19 saat isoman, ada sebanyak 81 kasus hingga saat ini,” ujar Co-Inisiator Lapor Covid-19, Ahmad Arif, Selasa (13/7/2021).
Dalam penjelasannya, penyebab kematian pasien Covid-19 saat menjalani isoman karena disebabkan beberapa hal.
Diantaranya karena terlambat dibawa ke rumah sakit dan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit yang telah melebihi kapasitas.
Dengan kondisi seperti ini, terlambat masuk ke rumah sakit maupun tingkat keterisian rumah sakit yang melebihi 100 persen membuat pasien Covid-19 kembali pulang ke rumah dan terpaksa menjalani isoman di rumahnya.
Ada kebijakan pemerintah, pasien yang tidak bergejala atau gejala ringan cukup melakukan isoman saja.
“Namun, kenyataannya pasien yang isoman saat ini, gejalanya sedang hingga gejala berat karena rumah sakit penuh. Bahkan, pasien yang gejala ringan pun bisa mengalami pemburukan kesehatan menjadi gejala sedang atau gejala berat,” bebernya.
Setelah mengalami kondisi kritis, kata dia, baru dibawa ke rumah sakit.
“Pasien yang meninggal saat menjalani isoman itu banyak juga yang sebenarnya sudah berusaha ke rumah sakit tetapi ditolak di sejumlah rumah sakit, lalu pulang dan meninggal dunia di rumah,” pungkasnya.
(YUN)