Dalam rangka mendukung kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi telah menawarkan kepada perguruan tinggi untuk melaksanakan program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) 2021.
Pada tanggal 28 Juni 2021, Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR telah terpilih dan lolos seleksi melalui beberapa tahapan, tahapan pengajuan administrasi dan proposal serta wawancara. KMMI merupakan salah satu program kursus MBKM yang berupaya untuk mempersiapkan mahasiswa melalui pembelajaran yang merepresentasikan dunia industri. KMMI LSPR dibuat dalam 2 subjek yaitu Public Speaking & Personal Branding serta Entrepreneurship & Leadership.
Dilaksanakan selama 8 minggu dimulai dari tanggal 23 Agustus 2021 hingga 16 Oktober 2021. Kursus ini terbuka untuk mahasiswa LSPR dan umum dari Universitas lain. KMMI LSPR telah menyaring 240 peserta untuk subjek Public speaking & Personal Branding, dengan total 2543 pendaftar yang berasal dari 308 Perguruan Tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sedangkan untuk subjek Entrepreneur & Leadership, LSPR sudah menyaring 200 mahasiswa, dengan total pendaftar 848 yang berasal dari 217 Perguruan Tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR dalam hal ini terus berupaya untuk mengembangkan mutu dan kualitas pendidikannya untuk menghasilkan lulusan yang kompeten, mandiri, kreatif, inovatif serta memiliki keterampilan khusus untuk bersaing di tingkat global.
Salah satunya diwujudkan melalui program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI). Program KMMI akan dijalankan secara virtual melalui portal Haruka Edu yang sudah disiapkan oleh LSPR.
“KMMI adalah program upscaling skill guna menyelaraskan antara dunia kampus dan dunia industry atau usaha, dan LSPR telah mendapatkan amanah untuk menyelenggarakan program KMMI ini maka kami akan berusaha menjalankan sebaik mungkin, karena program KMMI ini juga untuk mendukung program besar pemerintah yakni Kampus Merdeka, Merdeka Belajar,” kata Rektor Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR, Andre Ikhsano.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat telah membawa perubahan yang signifikan, terutama dalam menghadapi dunia kerja. Sebagai satuan pendidikan khususnya perguruan tinggi dinilai untuk merespon hal ini dengan cepat dan tepat. Diperlukan transformasi pembelajaran untuk dapat mempersiapkan lulusan menjadi generasi yang unggul, lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Karakteristik pembelajaran yang diaplikasikan dalam tiap kursus bersifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. Proses pembelajaran dilakukan dengan melibatkan mahasiswa secara interaktif dengan basis ilmu pengetahuan yang bersifat saintifik.
Penyampaian materi ajar terfokus pada contoh kasus yang aktual, faktual, dan kontekstual. Materi ajar tersebut disampaikan dengan menggunakan modul kegiatan belajar mengajar yang diimplementasikan secara efektif sesuai dengan silabus yang sudah disiapkan.
“Perbedaan budaya bukanlah menjadi penghalang untuk menimba ilmu, karena semua orang berhak menimba ilmu untuk mensejahterakan Indonesia. Jadikanlah setiap orang untuk menjadi guru dan setiap rumah menjadi sekolah. Semoga program KMMI LSPR 2021 banyak menciptakan lulusan yang kompeten dan siap bersaing,” ujar Janette M. Pinariya, Wakil Rektor I LSPR selaku Penanggung jawab program KMMI LSPR, ketika memberikan sambutan dalam acara Pembukaan Program KMMI, kemarin.
“Diakhir program KMMI ini mahasiswa akan mendapatkan sertifikat yang akan membantu keterampilan mahasiswa dan juga akan menjadi relevansi antara perguruan tinggi dengan dunia usaha,” sambungnya.
Proses pembelajaran juga dilakukan secara kolaboratif dalam grup-grup belajar untuk membentuk kemampuan pengelolaan soft skill berorganisasi, kemampuan menyampaikan dan menerima pendapat, serta kemampuan mengimplementasikan ilmu pengetahuan dalam kasus-kasus yang sudah ditentukan.
Proses pembelajaran dilakukan dengan berorientasi pada mahasiswa. Tenaga pengajar dalam KMMI LSPR merupakan tenaga pengajar praktisi dan profesional. Setiap tenaga pengajar juga menyampaikan materi secara kreatif dan efektif mentransfer ilmu dan keterampilan kepada mahasiswa dalam suasana belajar yang kondusif.
Metode Pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dapat dipilih sesuai dengan karakteristik tiap kursus yang ada. Metode tersebut adalah diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain.
Dalam hal ini, mahasiswa yang ikut terlibat dalam program KMMI tidak hanya menerima pembelajaran secara teori, melainkan akan dimayoritaskan pada kegiatan praktek atau proyek yang tujuannya adalah untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk siap bersaing di Dunia Usaha Dunia Industri.
Setelah menjalankan program KMMI, Mahasiswa dapat mengkonversikan nilai KMMI ke mata kuliah di Kampus masing – masing. Selain itu mahasiswa yang mengikuti program KMMI akan mendapatkan uang saku.
Tentu saja, Kolaborasi antara dosen akademisi dan praktisi berkualitas tinggi menjadi salah satu faktor kesuksesan hal ini, terutama dalam menumbuhkan pengetahuan mahasiswanya.
Selain itu, program ini menjadi bagian tambahan pelengkap pembelajaran di kelas yang berguna untuk mengisi kesenjangan keterampilan yang diberikan perguruan tinggi dengan yang dibutuhkan dalam dunia kerja dan industri. Melalui program ini, diharapkan kelak akan melahirkan lulusan yang siap memenangkan tantangan dunia yang semakin kompleks serta mengantarkan negara ini menjadi Indonesia Emas di tahun 2045.
(YUN)