Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi memastikan stok beras di daerahnya telah kembali normal.
Sebelumnya, Dinas Perdagangan menyebutkan stok beras di Kabupaten Bekasi sempat mengalami kekurangan.
“Kalau untuk Kabupaten Bekasi, alhamdulilah daya beli masyarakat masih terjaga,” kata Kabid Pengendalian Barang Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Helmi Yanti.
“Memang ada beberapa minggu yang lalu untuk stok beras, kita mengalami kekurangan sekitar 15 persen tapi untuk sekarang sudah kembali normal,” lanjutnya.
Helmi menerangkan hasil pemantauan Disdag, harga beras medium di pasaran dijual mulai harga Rp 11 ribu dari Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 10.900.
Sedangkan menurut Helmi untung beras premium sudah ada di angka Rp 13 ribu dari Harga Eceran Tertinggi Rp 12.900.
“Berarti selisihnya masih kisaran Rp.100 rupiah ya. Mudah-mudahan ini lebih bagus ke depannya,” tuturnya.
Sedangkan Helmi menerangkan untuk komoditi telur angka HET sebesar Rp 23 ribu dan Rp. 24 ribu per kilogram.
Ia berharap harga telur dapat kembali normal sehingga tidak membebani perekonomian masyarakat Kabupaten Bekasi.
“Jadi kalau yang sekarang ini malah kita yang harus hati-hati di harga Gula. Per hari ini untuk Kabupaten Bekasi, gula itu di angka Rp. 15 Ribu. Sementara harga HET itu Rp.14.500,” ungkap Helmi.
Ia menambahkan musim kemarau sangat mempengaruhi produksi komoditi hasil pertanian di setiap wilayah.
“Karena di daerah produsen pasti kekeringan sehingga panen mereka menurun otomatis kita sebagai konsumennya juga menurun,” jelasnya lagi.
“Jadi dari kekeringan itu pasti akan ada dampak ya,” tutupnya.