BPBD Kota Bekasi Catat Lima Wilayah Berpotensi Alami Bencana Hidrometeorologi Jelang Akhir 2024

Proses pengerukan lumpur sisa banjir oleh Gerakan Relawan Bencana & Kemanusiaan. Foto: Istimewa
Proses pengerukan lumpur sisa banjir oleh Gerakan Relawan Bencana & Kemanusiaan. Foto: Istimewa

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat adanya potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi di lima kecamatan menjelang akhir tahun 2024.

Lima kecamatan yang teridentifikasi berisiko tinggi tersebut meliputi Medan Satria, Bekasi Utara, Bekasi Barat, Bekasi Timur, dan Pondok Gede.

Kasie Rekontruksi dan Rehabilitasi BPBD Kota Bekasi, Idham Kholid, menjelaskan bahwa kelima kecamatan tersebut dilintasi oleh aliran Kali Bekasi, yang juga terhubung dengan aliran Sungai Cikeas dan Cileungsi.

Oleh karena itu, wilayah-wilayah tersebut berpotensi mengalami bencana, terutama banjir akibat luapan air dari Kali Bekasi.

“Kami memprediksi potensi banjir akan meningkat di wilayah-wilayah yang dilintasi Kali Bekasi, yang dialiri oleh Kali Cileungsi dan Cikeas. Salah satu titik rawan banjir adalah Kampung Lebak di Bekasi Utara, yang sering terendam akibat luapan Kali Bekasi,” ujar Idham Kholid saat dikonfirmasi, Selasa (17/12/2024).

Selain banjir, BPBD juga mengidentifikasi potensi pohon tumbang di beberapa titik di Kota Bekasi. Lokasi yang berisiko mengalami pohon tumbang antara lain di Jalan Inkopau 1, RT 05 RW 01, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede, Perumahan Duta Harapan, RW 11, Kecamatan Bekasi Utara, serta kawasan Bintara Raya, Kecamatan Bekasi Barat.

Untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem yang mungkin terjadi, BPBD Kota Bekasi telah mengeluarkan surat edaran kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk melakukan berbagai langkah mitigasi bencana.

Beberapa langkah yang dilakukan antara lain pembersihan sungai, saluran, dan polder air dari sampah serta sedimentasi yang dapat menghambat aliran air.

Selain itu, BPBD juga meminta pemangkasan cabang pohon yang rentan patah dan pemeriksaan kekuatan konstruksi tiang reklame besar yang berpotensi roboh.

“Harapannya, OPD dapat melibatkan masyarakat untuk bekerja sama dalam membersihkan saluran air di lingkungan masing-masing. Ini penting untuk mengurangi risiko banjir akibat saluran yang tersumbat,” tambah Idham.

BPBD Kota Bekasi juga akan terus memantau perkembangan cuaca melalui informasi yang disampaikan oleh BMKG.

Idham Kholid mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan siap siaga menghadapi bencana hidrometeorologi, meskipun cuaca saat ini masih tergolong normal.

“Mitigasi bencana tidak hanya menjadi tugas BPBD, namun juga harus melibatkan peran aktif masyarakat. Kita harus terus waspada, karena bencana bisa datang kapan saja,” pungkasnya.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *