Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus melanjutkan pembangunan tanggul di Bekasi, untuk mengatasi masalah banjir.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA), Lilik Retno Cahyadiningsih, menyatakan bahwa proyek ini masih dalam tahap pembebasan lahan oleh pemerintah daerah, dengan target menunjukkan progres signifikan pada Oktober 2025.
Anggaran yang dibutuhkan untuk proyek ini mencapai sekitar Rp 1,1 triliun.
“Saat ini masih tersisa 400 bidang tanah di Bekasi yang belum dibebaskan,” ungkap Lilik saat ditemui di Jembatan Kemang Pratama, Bekasi, Kamis (6/3/2025).
Penyebab Banjir Besar di Bekasi
Lilik juga menjelaskan penyebab banjir besar yang melanda Bekasi pada Selasa (4/3/2025).
Banjir ini memicu pertanyaan mengenai fungsi dua bendungan kering di Bogor, yaitu Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi, yang seharusnya dapat mereduksi banjir di Jakarta dan sekitarnya.
Pasalnya, ketinggian banjir di beberapa titik mencapai 8 meter.
Menurut Lilik, banjir terjadi karena curah hujan ekstrem di daerah yang lebih rendah dari kedua bendungan tersebut, sehingga air tidak dapat tertampung.
“Jika di atas (daerah bendungan) curah hujan 150 mm per hari sudah dianggap ekstrem, di bawah Bendungan Ciawi dan Sukamahi curah hujan mencapai lebih dari 300 mm. Ini sangat ekstrem,” jelasnya.
Meskipun demikian, Lilik menegaskan bahwa kedua bendungan telah berfungsi dengan baik.
“Bendungan Ciawi menahan 2 juta meter kubik air, sedangkan Bendungan Sukamahi menahan 0,3 juta meter kubik. Jadi, kinerja kedua bendungan ini sudah terlihat,” tambahnya.
Dengan pembangunan tanggul dan optimalisasi fungsi bendungan, diharapkan masalah banjir di Bekasi dan sekitarnya dapat diminimalisir di masa mendatang.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.