Wakil Wali Kota Bekasi Resmikan Layanan PDP HIV/AIDS 

Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, menghadiri peresmian Poli Zinnia, layanan Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP) dalam program pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS di RS Primaya Bekasi Timur.
Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, menghadiri peresmian Poli Zinnia, layanan Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP) dalam program pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS di RS Primaya Bekasi Timur.

Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, menghadiri peresmian Poli Zinnia, layanan Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP) dalam program pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS di RS Primaya Bekasi Timur. Acara ini dihadiri olehPlt. Kadinkes Dr. Inayatullah, Camat Bekasi Timur Fitri Widyati, Lurah Margahayu, Direktur RS Primaya Bekasi Timur dr. Meizar, serta perwakilan dari Komunitas Female Plus.

Dalam sambutannya, Bobihoe menyatakan bahwa layanan ini akan membantu pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya bagi pengidap HIV/AIDS.

“Sebagai mitra ibu kota, Kota Bekasi memiliki jumlah penduduk yang besar dengan dinamika dan mobilitas tinggi. Hal ini memicu berbagai permasalahan sosial, termasuk kesehatan, salah satunya adalah HIV/AIDS,” ujarnya.

Berdasarkan data yang terlaporkan, dari tahun 2005 hingga Januari 2025, terdapat 3.977 orang yang terdiagnosis HIV di Kota Bekasi, baik warga Kota Bekasi maupun non-Kota Bekasi. Angka ini menunjukkan pentingnya upaya pencegahan dan penanganan yang serius.

Bobihoe menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Bekasi telah menyediakan berbagai fasilitas layanan kesehatan untuk program HIV/AIDS, antara lain:

  1. 50 Puskesmas yang menyediakan layanan konseling dan tes HIV serta Infeksi Menular Seksual (IMS).
  2. 48 Rumah Sakit yang menyediakan layanan konseling dan tes HIV serta IMS.
  3. 27 Layanan PDP HIV, terdiri dari 5 RSUD pemerintah, 15 Puskesmas, 6 RS swasta, dan 1 klinik.
  4. 14 Layanan PrEP HIV (layanan pencegahan HIV), tersebar di 6 Puskesmas, 5 RSUD pemerintah, 2 RS swasta, dan 1 klinik.
  5. 5 Layanan Pemeriksaan Viral Load HIV.

Bobihoe berharap bahwa layanan PDP HIV/AIDS di RS Primaya Bekasi Timur dapat menjadi contoh bagi rumah sakit lainnya.

“Kami berharap layanan ini dapat ditiru oleh rumah sakit lain, agar masyarakat lebih mudah mendapatkan pelayanan kesehatan, khususnya dalam pemeriksaan, perawatan, dan pengobatan HIV/AIDS,” ujarnya.

Dalam rangka mewujudkan target eliminasi HIV pada tahun 2030, Bobihoe menekankan pentingnya perluasan layanan PDP HIV.

“Untuk mencapai eliminasi HIV pada 2030, diperlukan perluasan layanan perawatan, dukungan, dan pengobatan (PDP) HIV. Ini adalah langkah penting dalam memastikan bahwa semua orang yang membutuhkan dapat mengakses layanan kesehatan dengan mudah,” tegasnya.

Pemerintah Kota Bekasi berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan kesehatan, khususnya dalam penanganan HIV/AIDS. Dengan adanya Poli Zinnia di RS Primaya Bekasi Timur, diharapkan semakin banyak masyarakat yang terbantu dan teredukasi tentang pentingnya pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS.

Kehadiran perwakilan dari Komunitas Female Plus dalam acara ini menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah, rumah sakit, dan komunitas dalam menangani HIV/AIDS.

Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat upaya pencegahan, penanganan, dan edukasi tentang HIV/AIDS di Kota Bekasi.

Dengan langkah ini, Pemerintah Kota Bekasi berharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengurangi angka HIV/AIDS dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *