Setelah Dua Bulan Deflasi, Inflasi Kota Bekasi Naik 1,46 Persen di Maret 2025

Ilustrasi Inflasi Defalasi
Ilustrasi Inflasi Defalasi

Setelah mengalami deflasi selama dua bulan berturut-turut, inflasi bulanan di Kota Bekasi kembali naik tajam pada Maret 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi mencatat inflasi sebesar 1,46 persen (month to month), mengakhiri tren penurunan harga pada Januari dan Februari.

Menurut Kepala BPS Kota Bekasi, Ari Setiadi Gunawan, kenaikan ini salah satunya dipicu oleh berakhirnya diskon tarif listrik yang sempat berlaku di awal tahun.

“Januari dan Februari deflasi, tapi Maret terjadi inflasi yang cukup signifikan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (10/4/2025).

Secara kumulatif (year to date), inflasi mencapai 0,73 persen, sementara inflasi tahunan (year on year) tercatat 0,93 persen, angka terendah dalam enam tahun terakhir.

Beberapa komoditas utama yang memicu inflasi pada Maret antara lain listrik (1,3 persen), bawang merah (0,16 persen), emas perhiasan (0,08 persen), cabai rawit (0,06 persen), telur ayam ras (0,03 persen).

Sebaliknya, beberapa komoditas mencatat penurunan harga seperti tomat dan wortel (masing-masing -0,02 persen), kacang panjang, bahan bakar rumah tangga, dan tarif kereta api (masing-masing -0,01 persen).

Faktor Musiman dan Kenaikan Emas

Ari juga menyebutkan bahwa faktor musiman turut berperan dalam mendorong inflasi, seperti tingginya curah hujan dan banjir di wilayah Pantura, penurunan produksi bawang merah hingga lonjakan permintaan menjelang Ramadan dan Lebaran

Sementara itu, emas perhiasan tercatat sebagai penyumbang inflasi tahunan terbesar dengan andil 0,78 persen.

Menurut ekonom dan dosen Pascasarjana STIE Mulia Pratama, Nur Imam Saifulloh, lonjakan harga emas mencerminkan kecenderungan masyarakat menjadikan emas sebagai instrumen penyimpanan aset yang lebih stabil.

“Setelah Lebaran, masyarakat cenderung menyimpan aset dalam bentuk emas karena dinilai lebih aman dibanding saham atau deposito,” jelasnya.

Namun ia juga mengingatkan bahwa setelah Ramadan dan Lebaran, inflasi kemungkinan akan kembali melandai, atau bahkan kembali ke zona deflasi.

“Trennya masih positif, tapi potensi deflasi pasca-Lebaran tetap perlu diwaspadai,” tutupnya.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *