Bekasi  

Massa Aksi Bergerak dari Bekasi Menuju Kedubes Prancis, Serukan Boikot Produk Prancis

Warga Bekasi bergerak menuju Kedubes Prancis. Foto: Abdullah/Gobekasi.id

Puluhan orang yang mengatasnamakan Laskar Pembela Islam (LPI) dari Bekasi bergerak menuju Kedutaan Besar Prancis di Jalan MH Thamrin No. 20 Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (2/11/2020).

Aksi turun kejalan itu menyusul kontroversi Presiden Prancis Emanuel Macron soal kartun Nabi Muhammad yang digambarkan pada gedung pemerintahan daerah di Prancis.

Pantauan di lapangan, massa aksi itu terdiri dari laki-laki dan perempuan.

Mereka memulai titik perjalanannya di Masjid Nurul Islam, Kampung Rawa Bogo RT 004/018, Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.

Dalam aksi kali ini, mereka mengecam pernyataan Emanuel Macron yang menyebut umat muslim mengalami krisis.

Namun, yang menjadi pemicu besar yaitu soal sikap Macron yang menyetujui dipajangnya kartun Nabi Muhammad di gedung pemerintah.

Bahkan, Macron menyebut bahwa pemajangan kartun Nabi Muhammad sebagai salah satu sikap kebebasan berekspresi yang nyatanya kini memancik reaksi muslim dunia, tak terkecuali Indonesia.

Karena alasan demikian, warga Bekasi yang mengatasnamakan LPI bergegas ke Kedubes Prancis dengan tema aksi Bela Nabi.

Mereka menyerukan aksi boikot produk Prancis dan mengusir Kedubes Prancis dari Indonesia menyusul sikap Presiden Emanuel.

Keberangkatan mereka dikawal langsung oleh TNI/Polri.

Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol erna Ruswing Andari mengatakan bahwa petugas hanya melakukan monitoring perkumpulan massa.

“Iya benar, total ada 90 orang yang berangkat kesana (Kedubes Perancis untuk Indonesia), kami monitoring saja,” kata Erna, Senin (2/11/2020) saat dikonfirmasi.

Dalam penjelasan massa aksi, mereka tidak menggunakan jalur tol.

Namun melalui jalan arteri yaitu dengan rute Jalan Raya Kodau – Jalan Raya Pondok Gede – Jalan Raya Kalimalang- Jalan Raya Ahmad Yani, Jaktim – Jalan Raya Matraman – Jalan Raya Menteng, Jakarta Pusat hingga titik lokasi di Jalan MH Thamrin No. 20 Gondangdia, Jakarta Pusat.

“Mereka menganggap pernyataan Presiden Prancis sebagai propaganda. Selama kegiatan monitoring berjalan dengan aman dan kondusif kuat pam 5 personil Polri dan 4 Personil TNI,” pungkasnya.

(MYA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *