Mengintip Simulasi Pernikahan Adat Batak di Bekasi

Menyambut tatanan era kehidupan baru, Gerung Graha Girsang menggelar simulasi penerapan protokol kesehatan di acara prosesi pernikahan dan dinner pernikahan.

Acara simulasi digelar di Gedung Graha Girsang, Jatiasih, Kota Bekasi, Sabtu (18/7/2020) di mana simulasi dibuat benar-benar nyata pada sebuah acara prosesi dan dinner pernikahan.

“Kita di sini adakan new normal weeding dengan menerapkan protokol kesehatan. Sebenarnya tujuan adalah untuk mempromosikan Gedung pernikahan Graha Girsang di era new normal,” Kata Owner Graha Girsang, Simon Girsang.

Lanjutnya, Protokol kesehatan yang diterapkan mengikuti anjuran dari pemerintah mulai dari cek suhu tubuh terlebih dahulu sebelum tamu memasuki venue, semua tamu wajib memakai masker, cuci tangan menggunakan hand sanitizer yang disediakan, jaga jarak selama di acara.

“Meskipun kita harus mengikuti protokol, weeding itu masih tetap enjoy tanpa kaku. Kita harapkan segera bisa kembali ke weeding sebelumnya yang normal bisa lebih intimate tapi kita harus ikuti protokol kesehatan di tengah pandemi,” ujarnya.

Simulasi ini digelar sebagai percontohan pesta pernikahan ala new normal, sebagai gambaran untuk masyarakat luas, dengan mengusung tradisional, Nasional dan  internasional. Simulasi ini antara lain dihadiri Perwakilan Pemkot Bekasi, Camat Jati Asih, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama, Perwakilan Dinas Kesehatan dan RSUD Kota Bekasi, Kepolisian dan lainnya.

“Setiap alat yang digunakan telah dicuci sebelumnya. Begitu pula pemandu acara yang selama simulasi berlangsung menggunakan masker dan face shield. Tak lupa, cover mic yang digunakan juga diganti,” tuturnya

Pengelola Gedung dan Owner Ababi Dekorasi, Nina Herlina mengatakan, untuk menerapkan physical distancing selama new normal, ballroom berkapasitas kurang lebih 2000 orang tersebut  tidak akan lebih dari 50%.

“Harapannya dapat memberikan gambaran kepada masyarakat bahwa Graha Girsang bersama seluruh vendor yang bekerjasama telah siap untuk menghadapi “the new normal”, dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh pemerintah,” ucapnya.

“kuota tamu yang hadir maksimal 50 persen dari kapasitas gedung, hal ini untuk mengantisipasi kerumunan orang yang berlebih,” sambungnya.

Perlu diketahui, Pemerintah Kota Bekasi mengizinkan masyarakat untuk gelar resepsi pernikahan pada masa adaptasi new normal ini.

“Menurut saya dengan adaptasi ini boleh menggelar resepsi pernikahan,” ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi.

Rahmat mengatakan, resepsi pernikahan boleh digelar asal menggunakan protokol pencegahan Covid-19.

Misalnya, saat resepsi seluruh tamu dan pengantin menggunakan masker. Kemudian, jaga jarak fisik atau physical distanting saat resepsi.

Lalu, tamu resepsi yang datang maksimal 50 persen dari kapasitas gedung atau tempat resepsi.

“Kan sepanjang digelar dengan jumlah tertentu menggunakan masker dan jaga jarak,” tandasnya.

(YUN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *