Moda transportasi publik baru bernama Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT) fase 1 rute Lebak Bulus-Bundaran HI resmi beroperasi mulai Senin (25/3/2019) beberapa waktu lalu.
Terdapat tujuh stasiun layang MRT fase I, yakni Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Fatmawati, Stasiun Cipete Raya, Stasiun Haji Nawi, Stasiun Blok A, Stasiun Blok M (terinterkoneksi dengan Blok M Plaza), dan Stasiun Sisingamangaraja.
Serta terdapat enam stasiun bawah tanahnya, yakni Stasiun Senayan, Stasiun Istora, Stasiun Bendungan Hilir, Stasiun Setiabudi, Stasiun Dukuh Atas (terinterkoneksi dengan basementMenara UOB), dan berakhir di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (terinterkoneksi dengan Menara Indonesia One).
Sejumlah stasiun MRT dapat terintegrasi dengan transportasi umum lainnya, seperti bus dan Kereta Rel Listrik (KRL).
Bagi warga DKI Jakarta, Depok, dan Tangerang tentunya masih mudah untuk menggunakan MRT karena jaraknya yang masih dekat dengan sejumlah stasiun MRT.
Namun untuk warga Kota Bekasi, meski termasuk dalam wilayah yang berbatasan dengan DKI Jakarta, tetapi jarak antarstasiun MRT dan wilayah Bekasi yang jauh menyulitkan warga untuk menggunakan MRT ini.
Begini sejumlah cara yang bisa diterapkan warga Bekasi untuk naik MRT:
Bus
Warga Kota Bekasi bisa naik bus Mayasari Bakti nomor P59 dengan rute jurusan Lebak Bulus dari Terminal Bekasi agar bisa menuju Stasiun MRT Lebak Bulus.
Untuk warga Kabupaten Bekasi, bisa naik bus Mayasari Bakti nomor AC129 dengan rute jurusan Terminal Lebak Bulus dari Terminal Cikarang.
Warga Kota Bekasi juga bisa menuju Stasiun MRT Blok M dengan naik bus Mayasari Bakti nomor AC05 dengan rute jurusan Terminal Blok M dari Terminal Bekasi.
Lalu warga Kota Bekasi juga bisa naik bus Mayasari Bakti nomor P50 dengan rute jurusan Tanah Abang-Terminal Bekasi sehingga nantinya warga bisa turun di Stasiun MRT Bundaran HI.
KRL
Baik warga Kabupaten atau Kota Bekasi bisa naik KRL dari stasiun wilayah Bekasi dan turun di Stasiun Juanda atau Gondangdia untuk selanjutnya naik ojek online menuju Stasiun MRT Bundaran HI.
Warga Bekasi juga bisa naik KRL dan turun di Stasiun Karet untuk selanjutnya naik ojek online menuju Stasiun MRT Setiabudi.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, mulai Senin (25/3/2019) hingga April 2019, MRT Jakarta beroperasi mulai pukul 05.30 sampai 22.30 WIB.
Headway atau waktu tunggu kedatangan kereta tiap 10 menit.
Sedangkan tiket MRT bisa dibeli di tiap loket stasiun atau ticket vending machine di setiap stasiun MRT.
Penumpang MRT saat ini masih dimanjakan dengan diskon 50 persen yang diberikan oleh Pemprov DKI selama satu bulan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan diskon tersebut diberikan agar lebih banyak masyarakat yang menggunakan MRT dan sosialisasi mengenai penggunaan MRT dapat lebih dipahami oleh masyarakat.
“Jadi, kalau sesuai tarif dari Lebak Bulus ke Bundaran HI itu Rp 14 ribu, selama satu bulan, hanya akan Rp 7 ribu sekali jalan. Juga, misal dari Dukuh Atas ke Fatmawati yang seharusnya Rp 12 ribu, hanya akan Rp 6 ribu. Dari Bundaran HI ke Dukuh Atas yang seharusnya Rp 3 ribu, hanya akan Rp 1.500,” kata Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memberikan diskon seusai menerima usulan dari Dirut PT MRT Jakarta William Sabandar yang berharap warga Jakarta mulai beralih menggunakan trasportasi umum seperti MRT.
“Selain itu, juga untuk mengedukasi masyarakat untuk mengubah budaya transportasi dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum,” jelas Anies.
Anies telah mengeluarkan peraturan gubernur atau Pergub Nomor 34 Tahun 2019 tentang Tarif Angkutan Perkeretaapian Mass Rapid Transit dan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit yang sudah disepakati oleh Pemprov DKI Jakarta dengan DPRD Provinsi DKI Jakarta.