Potensi Golput Diprediksi dari Kalangan Informal

Golongan Putih (Golput). (Foto: Ilustrasi/Ist)

Komisi Pemilihan Umum Kota Bekasi, memprediksi mayoritas angka golput pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 berasal dari kalangan pekerja informal.

Menurut Ketua KPU Kota Bekasi, Nurul Sumarheni, potensi itu hasil berkaca pada Pemilihan Kepala Daerah 2018 lalu.

“Contohnya adalah seperti asisten rumah tangga, pedagang, wiraswasta, orang-orang yang tidak bekerja di perusahaan atau instansi pemerintah,” katanya, Rabu (17/4/2019).

Menurut dia, kalangan pekerja informal memiliki waktu kerja di luar ketentuan hari libur nasional ini.

Namun, ia meyakini jika potensi golput di Kota Bekasi sangat ringan. Hal itu terbukti pada penyelenggaraan Pilkada 2018 dimana partisipasi masyarakat di Kota Bekasi menyentuh di angka 70 persen lebih.

Berbeda halnya dengan  pengalaman Pilkada 2012, angka golput di Pilkada Kota Bekasi saat itu mencapai 51 persen suara. Bahkan, sebagian ada yang berasal dari pekerja informal.

Para pekerja formal pada Pimilu 2019 ini diyakini memiliki potensi lebih besar meluangkan waktunya datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

“Kami mengajak masyarakat untuk menyalurkan hak politknya pada Pemilu 2019 untuk menentukan pilihannya,” pungkasnya.

(MYA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *