Ratusan demonstran dengan mengatasnamakan Forum Solidaritas Bela Nabi Muhammad SAW menuntut institusi Polri untuk mengadili sejumlah nama yang dianggap telah menistakan agama dan rosulullah agar diadili.
Salah satu Orator Aksi, Ustaz Abdul Khodir mengatakan sejumlah nama dimaksud itu adalah Sukmawati, Gus Muwafiq, Abu Janda dan Ade Armando.
Ia menganggap ucapan keempat tokoh tersebut telah melukai hati umat islam. Sukmawati misalnya yang menyetarakan Presiden Pertama Indonesia Soekarno dengan Nabi Muhammad.
“Ini tidak masuk akal sifat Rosul disamakan dengan manusia biasa,” kata Abdul Khodir dalam orasinya di Gedung DPRD Kota Bekasi, Jalan Chairil Anwar, Bekasi Selatan, Jumat (6/12/2019) siang.
Menyusul dengan pernyataan Gus Muwafiq, kata dia, dalam ceramahnya yang menyebut Nabi Muhammad SAW semasa kecil tidak terurus dan dekil.
“Ini Nabi kita, kenapa disebut seperti itu, itu pernyataan orang yang katanya Kiai (Gus Muwafiq). Kenapa malah melecehkan rosul,” ujar dia.
Sementara kasus yang sama menyeret nama Abu Janda dan Ade Armando. Keduanya dianggap telah melukai hati umat islam dengan pernyataanya beberapa waktu silam.
“Contohnya adalah si Abu Sandal (Abu Janda), kurang ajar itu yang menyebut agama Teroris adalah Islam, juga Ade Armando,” tukasnya.
Sebagaimana diketahui, Ratusan massa yang mengatasnmakan Forum Solidaritas Bela Nabi Muhammad SAW menggeruduk Kantor DPRD Kota Bekasi di Jalan Chairil Anwar, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (6/12/2019) siang.
Pantauan dilapangan, massa terdiri dari laki-laki dan perempuan. Mereka juga membawa bendera tauhid sebagai tanda bela agama.
Selain itu, demonstran juga membawa sejumlah spanduk bertuliskan “Jangan Biarkan Indonesia Dibuat Gaduh Tangkap & Penjarakan Si Penista Rosulullah SAW”, “ Menghina Presiden di Penjara Menghina Rosulullah SAW Dimaafkan”.
Juga sejumlah baner bertuliskan Menuntut Hukuman Maksimal Bagi Penista Rosulullah, Jangan Ada Penista Nabi SAW di Indonesia, Menuntut Sukmawati Dihukum Maksimal.
Sampai dengan saat ini, demonstran masih memenuhi halaman gedung DPRD Kota Bekasi dengan penjagaan ketat dari Kepolisian Resort Metropolitan Bekasi Kota.
