Anggota Komisi IX DPR RI dari Dapil Kota Bekasi-Depok, Nuroji menyoroti pentingnya peran Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dewasa ini.
Hal ini disampaikannya saat membuka kegiatan sosialisasi bersama BPOM dengan tema “Komunikasi Informasi dan Edukasi Kosmetik Bersama Tokoh Masyarakat” di Bekasi, Senin (16/12/2019).
Menurutnya, dari data yang ada menunjukan bahwa masih banyak dijumpai obat atau makanan yang tidak aman di masyarakat.
Maka dari itu, politisi dari Partai Gerindra tersebut, berpendapat bahwa BPOM memiliki peran sangat vital dalam sisi pengawasan obat dan makanan.
“Ada sekitar 15 persen obat dan makanan di pasaran belum terperiksa. Di sinilah peran BPOM sangat penting,” kata dia.
Selain itu, peredaran obat-obatan, khususnya kosmetik ilegal makin marak lantaran bisa dijual dengan mudah via online.
“Sekarang apa-apa sudah didapat di online. Sementara kita tidak tahu apakah barang tersebut asli atau tidak. Mengandung bahan berbahaya atau tidak,” kata dia.
Nuroji menilai, dengan semakin mudahnya orang menjual obat atau kosmetik, maka BPOM harus gencar melakukan edukasi kepada masyarakat agar masyarakat selaku konsumen tidak menjadi korban.
Ia bercerita, bahwa dirinya juga pernah tertipu membeli obat-obatan palsu.
“Saya beli obat kapsul di toko obat yang sudah terkenal, tapi setelah saya beli ternyata isinya itu cuma tepung. Yang seperti inikan membahayakan dan masyarakat juga rugi,” tandasnya.
Kepada peserta sosialisasi, Nuroji berpesan agar setelah mendapatkan pengetahuan dari BPOM bisa lebih berhati-hati saat membeli obat-obatan atau kosmetik maupun makanan.
“Pulang dari sini setidaknya bapak dan ibu bisa lebih awas saat hendak membeli produk kosmetik, obat-obatan atau makanan,” tandasnya.
Dirinya juga mendorong agar masyarakat bisa berperan aktif untuk ikut serta melakukan pengawasan terhadap peredaran obat dan makanan.
“Ada nomer layanan pengaduan BPOM nah ini bisa dimanfaatkan untuk melapor bila menemukan obat atau makanan yang membahayakan,” pungkasnya.
Narasumber dari BPOM, Frida Tri Hadiyati mengatakan, agar peserta sosialisasi harus lebih berhati-hati dalam memilih obat-obatan atau makanan.
“Kita mesti mengetahui betul barang apa yang hendak kita pakai. Harus bisa membedakan mana obat mana kosmetik. Harus mengerti juga bahwa ada bahan kosmetik atau obat yang bisa mengakibatkan alergi. Intinya kita harus lebih awas dan hati-hati,” kata dia.