Wafatnya KH. Salahuddin Wahid (Gus Sholah), adik kandung alm. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut meninggalkan duka mendalam. Terlebih bagi mereka keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU).
Tak sedikit, para alim ulama yang memanjatkan doa atas kepergian kiai karismatik itu. Pada hari ini pula, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Bekasi menggelar pengajian untuk memanjatkan doa.
Ketua GP Ansor Kota Bekasi, Muhammad Joefry mengatakan bahwa Gus Sholah merupakan guru dan bapak bagi keluarga besar NU, terutama keluarga besar GP Ansor. Gus Sholah dianggap sebagai bapak bangsa dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Bukan hanya GP Ansor dan NU yang kehilangan, tapi rakyat Indonesia. Sosok beliau merupakan bapak dan guru bagi kami,” tegasnya, Rabu (5/2/2020) di NU Center, Jalan Bambu Kuning, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.
Joefry mengatakan jika peran Gus Sholah terhadap keutuhan NKRI sangat besar. Ia menganggap jika Gus Sholah tidak saja mahir dalam ilmu agama. Namun, juga dinamika politik yang ada di Indonesia.
“Beliau adalah penyeimbang, beliau mampu menjaga kedamaian ditengah konflik saat pemilu. Tentu kami sangat berterimakasih atas jasa-jasa beliau terhadap keutuhan negara,” imbuhnya.
Gus Sholah dimata keluarga besar GP Ansor Kota Bekasi merupakan cendikiawan muslim yang banyak menyampaikan pesan keislaman. Selain tutur katanya yang lembut, Gus Sholah juga dinilai selalu memberikan pesan yang menyejukan.
“Kedepan kami berharap muncul kiai-kiai seperti beliau, para santri-santri saat ini bisa meniru perilaku dan perbuatan beliau,” pungkasnya.