Kembali Duduki Jabatan Dirtek PDAM Tirta Patriot, Begini Sepak Terjang Tjetjep Achmadi

Tjetjep Achmad kembali menduduki jabatan Direktur Teknik (Dirtek) Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Patriot (PDAM TP) periode 2020-2025, Kamis (10/9/2020) pagi tadi, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi melantik pria berkacamata itu di Stadion Patriot Candrabha.

Tjetjep adalah satu dari tiga orang yang mendaftarkan diri sebagai Dirtek PDAM Tirta Patriot. Namanya mengungguli kandidat lain yaitu, Bambang Okie Triyantoro dan Edwarsyah.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengamanahkan kepada Direktur Bidang Teknik terpilih agar segera berkonsolidasi dengan Direktur Utama dan Direktur Umum. PDAM Tirta Patriot dalam upaya menyelesaikan tugas-tugas yang harus diselesaikan.

“(Direksi diharapkan dapat) meningkatkan kinerja PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi terutama dalam mencapai target-target pelayann air minum di wilayah Kota Bekasi,” kata Rahmat.

Menurut Rahmat, keberadaan BUMD pada prinsipnya adalah memperkokoh jaringan kesejahteraan warga Kota Bekasi, penopang dan membantu instrumen struktur dari Pemerintah Kota Bekasi.

Selain itu, BUMD dapat bekerjasama dengan pihak manapun sehingga mempunyai nilai tambah dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi. Dengan demikian pendapatan itu bisa digunakan untuk kepentingan umum.

“Tidak hanya di lingkungan pemerintahan, BUMD pun juga harus bekerja think out off the Box dalam pemikirannya, bagaimana langkah dan inovasi kedepannya, jangan hanya di linear saja dalam bekerja, kita perlu memiliki suatu gagasan dan ide yang hebat,” ujar Rahmat.

Tjetjep merupakan inisiator pencetus nama PDAM Tirta Patriot. Ia telah berkecimpung di perusahaan plat merah milik Pemkot Bekasi sejak tahun 2005.

Pada akhir tahun 2005 proses pembentukan PDAM milik Kota Bekasi dipersiapkan. Hal pertama dilakukan saat itu membangun kantor PDAM Tirta Patriot yang berada di Kelurahan Margamulya, Bekasi Utara.

Di awal tahun 2006 sebelum proses pembentukan PDAM Tirta Patriot, DPRD dan Pemkot Bekasi mulai mempersiapkan segala kebutuhan. Tjetjep mencetuskan nama PDAM Tirta Patriot pada pembahasan rapat di Taman Safari. Kala itu, Rahmat Effendi masih menduduki jabatan Ketua DPRD Kota Bekasi.

Mulai berdirinya PDAM Tirta Patriot tak seperti sekarang. Saat itu, perusahaan pengelola air bersih belum mempunyai direksi. Saat itu, nama Syaefi Muhamad dipercaya sebagai koordinator. Tjetjep sendiri merupakan tim teknis.

Perjalanan pendirian PDAM Tirta Patriot kala itu tidak dalam kondisi baik. Bahkan, gaji para pegawai masih dingka Rp 350 ribu. Namun berjalannya waktu, perusahaan itu terbangun. Terbentuklah direksi yang diisi oleh Dadang, Ahmad Zulnaini, Syafei Muhamad, dan Jurdin.

Pada tahun 2012 di bawah kepemimpinan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, perusahaan itu semakin berkembang sebagai penyuplai air bersih. Tjejep diamanahkan menempati jabatan direksi hingga tahun 2016. Berlanjut sampai saat ini dan periode hingga tahun 2025 mendatang.

Sekilas Tentang Tjetjep Achmadi

Kembali Duduki Jabatan Dirtek PDAM Tirta Patriot, Begini Sepak Terjang Tjetjep Achmadi
Tjetjep Achmadi

Sebelum merambah perusahaan pelat merah milik Pemkot Bekasi. Tjetjep merupakan pegawai di Kementerian PUPR. Ia bekerja disana sejak tahun 1985.

Pada tahun 2000, ia ditugaskan bekerja di Kota Bekasiuntuk melaksanakan pengerjaan proyek kementerian terkait saluran, jalan, serta membangun rumah jompo.

Perjalanan kedinasan Tjetjep di Kota Bekasi tidak berjalan lama, selang setahun yaitu di tahun 2001, Tjetjep diminta kembali ke kantor pusat Kementerian PUPR untuk membantu kegiatan perjaan proyek kementerian di Pontianak, Kalimantan Barat.

Namun demikian, Surat Keputusan (SK) pemindahan tugas Tjetjep yang sudah ditanda tangani Menteri PUPR saat itu harus di revisi. Ia memilih tetap mengabdi pada daerah berjuluk Kota Patriot ini.

Tjetjep pun mendapatkan tawaran oleh Wali Kota Bekasi Nonon Sonthanie untuk membantu pembangunan di sana yang baru berusia 3 tahun pasca pemekaran dengan Kabupaten Bekasi.

Kesempatan itu rupanya tak di sia-siakan Tjetjep. Ia lalu ditugaskan pada Dinas Tata Kota yang saat itu dibawah naungan Rayendra Sukarmadji. Ia ditugaskan mengerjakan air bersih West Java Urban Sektor Proyek yang saat itu dibawah naungan PDAM Bekasi-PDAM Tirta Bhagasasi.

(MYA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *