Putra, begitu hangat disapa Dony Saputra (24) rupanya kerap menginap di rumah pelaku pembunuhan sadis, Ahmad Y.J (17) di Kampung Pulo Gede RT 05 RW 11 Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Tetangga pelaku, Emas mengatakan bahwa korban kerap menginap di rumah pelaku setiap malam minggu. Keduanya terlihat bak saudara kandung.
“Setiap malam Minggu Aa (Kakak) Putra pasti nginep disini, dan nanti Minggu nya baru dia (korban) pulang pakai motornya,” kata Emas, Rabu (9/12/2020) kepada gobekasi.id.
Selama ini, Emas tak mencurigai adanya penyimpangan atau hubungan sesama jenis antara Putra dan Ahmad. Sebab, yang Emas tahu Putra dikenal pria yang baik.
“Saya nggak pernah ada curiga ya (adanya penyimpangan), karena biasa-biasa aja, saya juga sering ngobrol kok sama korban,” ujar dia.
Emas menjelaskan jika Ahmad merupakan anak yatim piatu. Kedua orang tuanya sudah meninggal beberapa tahun lalu. Sejauh ini, Ahmad tinggal berdua dengan adik kandungnya.
“Tapi sekarang adiknya sudah tidak pernah pulang, kakaknya ada dua juga, tapi tinggalnya di rumah neneknya, Ahmad sekarang sendirian,” jelas Emas.
Hanya saja, setiap hari, kakak perempuan Ahmad datang ke rumah pada pagi dan malam hari. Ia datang untuk memberi makanan kucing.
“Nah pada Minggu kemarin itu memang rada aneh, heran kakanya pintu kok dikuci mulu,” tukas dia.
Sejatinya, Emas pada Minggu pagi sempat melihat korban sedang tidur di ruangan. Namun, pada siang harinya ia sudah tidak melihat lantaran pintu kerap tertutup tak seperti biasanya.
“Saya sempat tanya siang hari, Ahmad itu motor si Aa Putra kok masih sama kamu, Aa Putra nya kemana, dia jawab, lagi pergi ke Buaran (Jakarta Timur) tempat saudaranya,” imbuh Emas menirukan dialog saat itu.
Pada Minggu malam, kakak perempuan Ahmad kembali datang ke rumah. Namun ia heran lantaran pintu masih tertutup dan kondisi terkunci.
“Nah terus saya bilang, bongkar aja gemboknya, kata kakaknya jangan sayang gemboknya nanti rusak. Nah coba waktu itu dibongkar kemungkinan itu ketahuan,” kata dia.
Emas mengatakan sempat mendengar suara dan bau keanehan di rumah Ahmad pada, Minggu (6/12/2020) sore.
“Ada suara dug, dug, dug,” kata Emas kepada gobekasi.id.
Selain itu, ada bau tak sedap yang dirasakan Emas pada hari tersebut.
Emas sempat menanyakan keanehan tersebut kepada pelaku Ahmad.
“Saya tanya , lagi ngapain Mad, dia jawab lagi masang keramik,” ujarnya.
“Terus saya tanya lagi, kok ini bau amat sih sampah, terus rumah bau, dia jawab lagi (cat) pilok,” sambung dia.
Emas sempat ingin masuk ke dalam rumah Ahmad. Namun, ia tak memberanikan diri.
“Saya takut karena ada aktivitas tak seperti biasanya, kan biasanya nggak ada ada aktivitas apa-apa di rumah Ahmad, ini saya sampe terngiang-ngiang suara itu, takut, kemungkinan kalau saya masuk bisa ikut dibantai kali ya,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Unit Resmob Polda Metro Jaya berhasil menangkap pelaku mutilasi pada, Rabu (9/12/2020) dini hari.
Pelaku ditangkap saat asyik bermain Playstation di bilangan Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Kepada penyidik, pelaku mengaku keseharian mengamen dan menjadi manusia silver yang kerap terlihat di jalan-jalan kota.
“Sementara itu, pelaku pengamen dan kerap menjadi manusia silver,” imbuh Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Nurrizal Alfian.
Sebelumnya diberitakan adanya penemuan jasad pria korban mutilasi. Tubuhnya ditemukan tanpa kepala, tangan kiri dan sepasang kakinya, Senin (7/12/2020) pagi.
Penemuan jasad pria yang kekinian diketahui identitasnya bernama Dony Saputra (24) warga Cilacap, Jawa Tengah itu berada di tepi kali BSK, Kelurahan Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Tak lama berselang pada hari yang sama, polisi mendapati laporan penemuan potongan tubuh manusia berupa tangan kiri di sebuah tempat sampah yang berada di Kayuringin Jaya.
Sampai kini, polisi masih melakukan pencarian terhadap sepasang kaki dan kepala korban yang belum ditemukan.
(YES)