Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat meminta para pedagang daging sapi agar tetap berjualan.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Muchlis, menyampaikan bahwa sejatinya masih banyak para pedagang daging yang melakukan aktivitas jual beli di pasar.
Namun, ia menyebut ada oknum-oknum yang mengacancam melakuka sweeping terhadap mereka yang masih tetap nekat berjualan daging di pasar selama tiga hari ini.
Atas dasar it, Muchlis meminta kepada para pedagang daging tetap berjualan dan tak perlu takut dengan surat yang tersebar belakangan ini.
Ia menegaskan akan menindak tegas bagi siapa yang melakukan sweeping terhadap pedagang daging yang masih tetap berjualan.
“Tidak semua pedagang daging sapi ini mau mogok, masih banyak mereka yang mau berjualan. Karena takut makanya ikutan mogok, maka saya katakan silahkan jualan jika ada yang larang kami lakukan penindakan,” katanya kepada awak media, pada Rabu (20/1/2021).
Muchlis telah mengintruksikan kepada kepala bidang pasar untuk melakukan pendataan pedagang daging yang ada di pasar. Nantinya, akan dipantau pelaksanaanya.
“Karena saya lihat ada surat yang melarang pedagang daging untuk tidak berjualan sebagai bentuk kekompakan. Maka khawatir nanti adanya sweeping, kita akan berkoordinsi dengan kepolisian agar mencegah sweeping itu,” tuturnya.
Ia mengimbau para pedagang daging untuk mengehentikan aksi mogok, hal ini untuk memastikan kebutuhan konsumsi daging di masyarakat terpenuhi.
“Kita berharap pedagang untuk tetap berjualan, kepala UPTD-nya saya minta untuk berkoordinasi dengan Binmaspol dan Babinsa setempat, supaya tidak ada sweeping,” kata dia.
Jika harga daging hingga beberapa hari ini tak kunjung menurun, maka tidak menutup kemungkinan pihaknya bakal melakukan operasi pasar murah. Namun, langkah itu pun harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan pihak terkait.
“Kita tinggal lihat perkembangannya, kita juga melihat kondisinya satu dua hari ini, dan akan saya laporkan ke pimpinan dulu. Jika masih belum ada perkembangan maka bisa jadi kita lakukan operasi pasar murah, dengan berkoordinasi sama Bulog tapi kita juga harus melihat ketersediaan anggaran yang kita punya,” tandasnya.
(SHY)