TPS Liar di Bintara Mengkhawatirkan, Gunungan Sampah Sudah Capai 10 Meter

  • Bagikan
TPS Liar yang mana sampahnya menggunung capai 10 meter di Kelurahan Bintara, Bekasi Barat. Foto: Istimewa
TPS Liar yang mana sampahnya menggunung capai 10 meter di Kelurahan Bintara, Bekasi Barat. Foto: Istimewa

Selain di Bantargebang, Kota Bekasi ternyata gunungan sampah juga ada di wilayah Kelurahan Bintara, Kota Bekasi.

Gunungan sampah itu berada di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar yang sudah bertahun-tahun dibiarkan oleh pemerintah setempat.

Pantauan dilapangan, gunungan sampah ini memang tak seluas maupun setinggi di wilayah Bantargebang.

Namun, gunungan sampah yang dekat dengan pemukiman tersebut tentu akan berdampak buruk bagi lingkungan sekitar.

Gunungan sampah yang memiliki ketinggian kurang lebih 10 meter itu juga mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Sampah-sampah itu nampak dibiarkan begitu saja tanpa ada pengolahan sampah. Tentunya ini akan berdampak buruk jika dibiarkan.

Pria yang mengaku sebagai pemilik lahan, Danil Adha tak menyangkal bahwa gunungan sampah itu merupakan TPS liar, dimana keberadaannya sudah ada sejak 4 tahun lalu.

Dahulunya, kata dia, lahan yang saat ini jadi tempat pembuangan sampah itu merupakan rawa-rawa.

“Itu bukan TPS, itu tanah saya, jadi itu sampah yang tidak ada yang menampung. Makannya saya biarin aja dibuang di situ,” kata Danil Adha, Jumat (23/6/2023).

Disampaikan oleh Danil Adha, jika beberapa warga di lingkungannya memang tidak memiliki TPS legal.

Maka dari itu, banyak masyarakat yang pada akhirnya membuang sampah di lahannya.

Danil Adha memperbolehkan warga buang sampah di lahannya karena memang tidak ada pembuangan tempat sampah lain.

“Makanya, kalo sekarang saya disuruh tutup juga, ya saya tutup, asal ada solusinya. Cuma nanti buang sampahnya di mana gitu,” katanya.

Danil Adha justru menganggap jika Pemerintah Kota Bekasi terlalu lambat untuk menangani masalah sampah yang kini justru mengunung.

Bahkan, kata Danil sudah berkali-kali bertemu dengan Pemkot Bekasi terkait masalah sampah di wilayahnya namun tidak ada titik temu.

“Sebenarnya itu sudah bertahun-tahun tapi karena menurut saya, ini Pemda yang gak tanggap. Bukan saya, Pemda yang tidak tanggap. Pemda harusnya terima kasih sama saya ada tempat pembuangan di situ,” ujarnya.

Danil mengaku tak mempermasalahkan jika TPS liar itu akan ditutup oleh Pemerintah.

Namun ia hanya meminta kepada Pemerintah untuk menyediakan tempat pembuangan sampah resmi sehingga sampah-sampah warga sekitar terangkut.

“Memang Pemda pernah ngomong secara lisan dia mau tutup, ya, saya bilang tutup aja.

Tapi orang buang sampah di mana? Diarahkan kemana. Cari solusi. Kalo itu ditutup tapi tidak dicariin tempatnya, saya buang di kantor LH,” ucapnya. 

  • Bagikan