Bekasi Menuju Era Aging Population: Tantangan dan Persiapan

Ilustrasi Lansia Bekerja
Ilustrasi Lansia Bekerja

Perubahan demografi di Kota Bekasi semakin nyata dengan meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH). Angka ini melonjak dari 75,01 tahun pada 2020 menjadi 76,14 tahun pada 2024, dengan rata-rata kenaikan 1,13 tahun per tahun.

Kenaikan UHH ini memunculkan potensi fenomena Aging Population, di mana jumlah lansia meningkat signifikan.

Menurut peneliti IDP-LP, Riko Noviantoro, Aging Population menjadi tantangan tersendiri, terutama karena berpotensi menurunkan produktivitas ekonomi.

“Kebijakan pro lansia harus segera disiapkan, meliputi dukungan infrastruktur, jaminan sosial, dan lingkungan yang ramah lansia,” jelasnya.

Riko menekankan perlunya fasilitas ramah lansia, seperti transportasi publik yang aman, rumah sakit lansia, dan ruang terbuka hijau yang mendukung aktivitas mereka.

Selain itu, dukungan jaminan sosial serta keterlibatan keluarga dan masyarakat luas menjadi kunci utama dalam menghadapi perubahan ini.

Kepala BPS Kota Bekasi, Ari Setiadi Gunawan, menjelaskan bahwa kenaikan UHH dipengaruhi oleh beberapa faktor:

  1. Peningkatan Fasilitas Kesehatan: Kota Bekasi memiliki 5 rumah sakit pemerintah, 43 rumah sakit swasta, dan 53 puskesmas. Dua puskesmas baru yang dibangun pada 2024 akan segera beroperasi.
  2. Akses Mudah ke Layanan Kesehatan: Kemudahan akses ini membantu deteksi dini dan penanganan penyakit lebih cepat.
  3. Edukasi Kesehatan yang Masif: Penyuluhan dan literatur kesehatan yang luas mendorong masyarakat mengadopsi gaya hidup sehat.
  4. Jaminan Kesehatan: Program seperti BPJS membantu masyarakat mengakses layanan kesehatan dengan biaya yang lebih terjangkau.

Fikri Firdaus, Sekretaris Dinas Kesehatan Bekasi, menambahkan bahwa kesadaran masyarakat akan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) meningkat signifikan pasca-pandemi.

“Kami akan terus mendorong skrining kesehatan dan edukasi, termasuk layanan promotif, preventif, dan kuratif di seluruh fasilitas kesehatan,” ujarnya.

Tingkat pendidikan masyarakat Bekasi juga menjadi faktor pendukung kenaikan UHH. Data 2024 mencatat bahwa:

  • 44,63% penduduk tamat SMA/K sederajat.
  • 24,83% penduduk tamat perguruan tinggi.
  • Hanya 2,54% penduduk yang tidak memiliki ijazah SD.

Dengan Aging Population yang semakin mendekat, Kota Bekasi harus bersiap menghadapi perubahan ini melalui kebijakan inklusif dan komprehensif.

Kombinasi antara fasilitas kesehatan, edukasi, jaminan sosial, serta dukungan infrastruktur akan menjadi pilar utama untuk menghadapi era ini.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *