Diterjang Banjir, Fasilitas SMAN 21 Bekasi Rusak dan Ujian Ditunda

SMAN 21 Bekasi tak bisa menggelar ujian Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ) setelah fasilitas kegiatan belajar mengejar rusak diterjang banjir pada pekan lalu.(ACHMAD NASRUDIN YAHYA/KOMPAS.com)
SMAN 21 Bekasi tak bisa menggelar ujian Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ) setelah fasilitas kegiatan belajar mengejar rusak diterjang banjir pada pekan lalu.(ACHMAD NASRUDIN YAHYA/KOMPAS.com)

Sejumlah fasilitas kegiatan belajar mengajar di SMAN 21 Bekasi, Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi, mengalami kerusakan parah akibat diterjang banjir pada Selasa (4/3/2025).

Kerusakan ini memaksa sekolah untuk menunda ujian Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ) yang sedianya akan dilaksanakan pada 10-24 Maret 2025.

Beberapa fasilitas yang rusak akibat banjir meliputi jendela, toilet, meja, kursi, papan tulis, dan mushala.

Bahkan, salah satu ruang kelas untuk siswa Kelas XII hancur, dengan atap berlubang berdiameter sekitar 1,5 meter.

“Salah satu kelas ada yang hancur dan harus ada penopangnya. Kalau enggak ada penopangnya, roboh,” ujar Ariyadi Mulya Ardi, pelajar Kelas XII SMAN 21 Bekasi, Senin (10/3/2025).

Saat ini, Ardi bersama puluhan rekannya fokus membantu staf dan guru membersihkan puing-puing dan lumpur bekas banjir.

Meski fasilitas sekolah rusak, semangat untuk memulihkan kondisi sekolah tetap tinggi di antara para siswa dan guru.

Akibat kerusakan tersebut, SMAN 21 Bekasi terpaksa menunda ujian Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ) yang semula dijadwalkan pada 10-24 Maret 2025. Jadwal ujian baru akan dilaksanakan pada 9 April 2025.

“Untuk kelas 12 ada 278 pelajar, yang terdampak 130 pelajar. Kita sudah minta reschedule ke 9 April,” kata Wakil Kepala Sekolah SMAN 21 Bekasi, Lala Kardasih.

Meskipun ujian ditunda dan fasilitas sekolah rusak, Lala memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar tetap berjalan melalui sistem daring dengan skema dua shift.

“Jadi ganti-gantian,” imbuhnya.

Hal ini dilakukan agar proses pembelajaran tidak terganggu meski dalam kondisi darurat.

Banjir tidak hanya merusak fasilitas fisik sekolah, tetapi juga mengganggu aktivitas akademik siswa, terutama kelas 12 yang sedang mempersiapkan ujian akhir.

Namun, semangat gotong royong antara siswa, guru, dan staf sekolah menjadi kekuatan untuk segera memulihkan kondisi sekolah.

Kepala sekolah dan staf SMAN 21 Bekasi berharap agar perbaikan fasilitas sekolah dapat segera dilakukan agar kegiatan belajar mengajar bisa kembali normal. M

ereka juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pemulihan pasca-banjir.

Dengan semangat kebersamaan, SMAN 21 Bekasi berkomitmen untuk tetap memberikan pendidikan terbaik bagi siswanya meski dalam kondisi yang penuh tantangan.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *