Seorang ibu muda berinisial RA (24) menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang kurir setelah menerima paket COD di kediamannya di Jalan Kontrakan Alternatif JOOR RT 003/002, Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.
Kejadian ini terjadi pada Rabu, 19 Maret 2025, sekitar pukul 13.25 WIB. Saat itu, RA baru saja selesai mandi dan sedang bersiap mengenakan pakaian ketika kurir datang dan berteriak memintanya segera menerima paket.
“Istri saya meminta kurir untuk sabar karena sedang mengenakan pakaian, tetapi kurir terus berteriak. Akhirnya, istri saya keluar hanya dengan handuk dan menerima paket tersebut, bahkan memberikan uang lebih,” cerita suami korban, JS, pada Jumat (21/3/2025) kepada gobekasi.
Setelah kejadian itu, RA menerima pesan WhatsApp dari kurir berinisial GA alias Aul. Awalnya, pesan tersebut terkesan basa-basi, tetapi kemudian berubah menjadi rayuan dan pelecehan seksual.
“Istri saya dihubungi oleh pelaku melalui WhatsApp. Awalnya, pelaku bertanya-tanya dan bahkan menawarkan uang Rp300 ribu,” ungkap JS.
RA yang merasa tidak nyaman langsung menolak dan memberitahu bahwa dirinya sudah memiliki suami. Namun, pelaku terus merayu dengan pesan-pesan yang tidak pantas, seperti “Maunya berapa, Kak? Suaminya jauh, kan? Bisa sembunyi-sembunyi.”
RA yang ketakutan segera menghubungi suaminya dan melaporkan bahwa pelaku masih berada di sekitar rumah.
JS kemudian menyusun strategi untuk menjebak pelaku. RA diminta menerima tawaran pelaku, dan ketika pelaku datang, JS yang baru pulang ke rumah langsung menangkapnya.
“Saya baru pulang, dan pelaku langsung masuk ke rumah. Saya kaget dan langsung menangkapnya,” kata JS.
JS meminta bantuan warga setempat, dan pelaku pun berhasil diamankan. Di hadapan warga, pelaku sempat membantah perbuatannya, tetapi akhirnya mengakui kesalahannya.
JS mencoba berdamai dengan pelaku dan meminta keluarga pelaku datang untuk menyelesaikan masalah.
Namun, kedatangan keluarga pelaku justru memicu ketegangan. Orang tua pelaku malah melakukan kekerasan fisik terhadap JS.
“Orang tuanya tiba-tiba menarik kerah baju saya, mencekik, dan berkata, ‘Jangan macam-macam, saya bekas polisi.’ Anaknya (pelaku) langsung memukul wajah saya. Untungnya, warga dan Bhabinkamtibmas segera melerai,” jelas JS.
JS dan istrinya kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pondok Gede. Namun, laporan mereka tidak diterima. Bahkan, pelaku melaporkan balik JS, dan laporan pelaku justru diterima.
“Saya malah dilaporkan balik oleh pelaku, dan laporannya diterima. Saya akhirnya melapor ke Polres Metro Bekasi Kota pada Kamis (20/3/2025), dan laporan saya baru diterima,” ujar JS.
Sayangnya, hingga saat ini, JS dan RA masih menerima ancaman dari pelaku. Mereka bahkan terpaksa mengungsi ke rumah atasan JS setelah rumah mereka dilempari batu.
“Pelaku terus mengancam saya melalui telepon. Rumah kami juga dilempari batu. Saya meminta perlindungan karena kami sekarang terpaksa mengungsi,” kata JS.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.