Cerita PKL di Jalan Ir.H Juanda: Bisa Jual Masker tapi Enggak Bisa Beli, Berburu Sampai ke Jakarta

  • Bagikan

Pedagang Kaki Lima di Jalan Ir.H Juanda, Bekasi Selatan, Kota Bekasi mengaku pendapatannya dalam menjual masker bertambah setelah merabaknya virus corona. Namun, mereka juga kesulitan belanja masker untuk kembali di jual.

Erniyati (45), salah satu PKL yang sudah mengenyam 10 tahun berjulan di pedestrian Jalan Ir.H Juanda mengaku jika masker banyak diburu oleh masyarakat. Rata-rata pembeli adalah pekerja yang menggunakan transportasi kereta api via Stasiun Bekasi.

“Memang dari segi pendapatan bertambah, tapi kita juga susah beli (belanja masker),” kata Erniyati di Jalan Ir.H Juanda, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Selasa (3/2/2020) kepada gobekasi.id.

Alasan Erni susah berbelanja masker karena kesediaan di toko. Di Kota Bekasi misalnya, ketersediaan masker pada pusat perlengkapan medis telah kosong sejak satu bulan terakhir.

Karenanya, Erni harus memburu masker sampai ke Pasar Pramuka, Jakarta Pusat. Disanah ia mengaku harga masker yang semula Rp 20.000 per dus dijual dengan harga  Rp 150.000-250.000. 

“Harganya sudah mahal, malah kalau yang agak bermerek itu sampai Rp 1.500.000 per dus dengan isi masker sebanyak 10,” ungkapnya.

Sejuah ini, Erni hanya menjual masker dengan kisaran harga Rp 3.000-5.000. Harga itu diperuntukan bagi kalangan masyarakat yang berlalu-lalang di Jalan Ir. H Juanda. Erni menyebut kekosongan masker itu berasal dari distributor.

“Dari diatributor kalau kata toko-toko, di Pramuka itu juga kan kadang ada, kadang juga habis. Jadi saya beli sama langganan saja, itupun kalau ada saja ya. Kemarin masih ada saya borong buat stok jual. Dicari susah masker, sampai Indomart itu kosong saya cari,” jelas dia.

Sebelumnya, Presiden Jokowi membenarkan ada seorang ibu dan anaknya terjangkit virus corona di Indonesia.  Dua orang itu diduga terinfeksi virus corona dari seorang warga negara Jepang yang sebelumnya terjangkit wabah tersebut.

Menurut Presiden Jokowi, minggu yang lalu ada informasi bahwa ada orang Jepang yang ke Indonesia, kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana ternyata positif Corona. 

“Tim dari Indonesia langsung menelusuri orang Jepang ini ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu dengan siapa ditelusuri dan ketemu,” jelas Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/3/2020).

“Seorang ibu yang umurnya 64 dan putrinya yang berumur 31 tahun dicek oleh tim kita ternyata pada posisi yang sakit. Dicek dan tadi pagi, saya mendapatkan laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif Corona,” ungkap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi mengingatkan, bahwa sampai saat ini pemerintah sudah memiliki persiapan untuk menghadapi penyakit corona.  Sejauh ini, pemerintah sudah menyiapkan lebih dari 100 rumah sakit untuk mengantisipasi virus tersebut.

(YUN)

  • Bagikan